SOLOPOS.COM - Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik (Unika) Widya Mandala, Sri Rustyaningsih menanggapi kasus yang menimpa Mega Retno Palufi hingga terlilit utang Rp1 miliar itu. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Arisan online telah menjerat seorang mahasisiwi semester I di Kota Madiun hingga terlilit utang Rp1 miliar. Kasus ini mendapatkan perhatian seorang pengamat ekonomi.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Kasus arisan online yang dikelola Mega Retno Palufi, 20, warga RT 016/ RW 005, Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Magetan diduga kuat adalah sebuah penipuan. Mega, mahasiswi semester I yang mengelola arisan online itu diduga kuat adalah korban dari permainan tingkat tinggi orang-orang di atasnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Demikian diungkapkan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik (Unika) Widya Mandala, Sri Rustyaningsih menanggapi kasus yang menimpa Mega Retno Palufi hingga terlilit utang Rp1 miliar itu.

Menurut Rustyaningsih, istilah arisan online hanyalah sebuah nama untuk menyamarkan kedok penipuan-penipuan sejenisnya. Penipuan tersebut sesunggunya tak jauh beda dengan penipuan-penipuan yang mengandalkan jejaring ke bawah atau multilevel marketing. Seseorang dianggap akan berjasa jika mampu mengajak orang lain ikut ke dalam usahanya itu.

“Kuncinya itu sebenarnya berpikir rasional. Rasional tidak, uang disetorkan terus beranak menjadi dua hingga tiga kali lipat hanya dalam tempo singkat? Dari mana uang itu bisa beranak?” ujar Rustyaningsih saat berbicang dengan Madiunpos.com, di ruang kerjanya, Kamis (15/1/2015).

Sebuah perbankan saja, kata dia, hanya mampu memberikan bunga paling besar 5% dalam setahun kepada nasabahnya. Itu pun, perbankan sudah bekerja keras dan profesional untuk memutar uang agar berkembang.

“Nah, bandingkan dengan arisan online yang menjanjikan keuntungan tiga kali lipat hanya dalam 21 hari. Ini saja sudah tak logis,” paparnya.

Mega Retno, menurut Rustyaningsih, adalah korban dari pemain di atasnya. Pemain di atasnya itulah yang menikmati uang setoran para anggota yang dihimpun Mega Retno sebelum akhirnya kabur tanpa jejak.

Sebagaimana diketahui, Mega Retno terlilit utang Rp1 miliar karena arisan online yang ia dirikan sekitar dua bulan lalu bangkrut. Ia pun harus mengembalikan modal kepada 2.000-an anggotanya. Sementara rekannya sudah kabur tanpa diketahui keberadaanya karena ia hanya mengenal di dunia maya.

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya