SOLOPOS.COM - Foto Mega Retno Palufi (istimewa.dok pribadi)

Arisan online yang dikelola Mega Retno Palufi, 20, kini berujung petaka. Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Madiun pun banjir teror setiap hari.

Madiunpos.com, MAGETAN —Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Madiun Mega Retno Palufi, 20, kebanjiran teror setelah arisan online yang ia kelola tak berputar sesuai rencana. Ia pun meminta perlindungan aparat keamanan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Putra bungsu tiga bersaudara ini sama sekali tak menyangka perjalanan hidupnya bakal segetir ini. Ia tak hanya kehilangan harta benda yang dihimpunnya dan harta orangtuanya selama ini. Masa depan serta masa belajarnya pun mulai suram lantaran arisan online yang ia gadang-gadang bisa memberikan kemapanan justru bangkrut.

Ekspedisi Mudik 2024

Di kampus almamaternya, Mega memutuskan untuk tak melanjutkan. Ia merasakan beban malu luar biasa karena namanya telanjur disebarkan sebagai penipu oleh orang-orang yang membencinya.

Belum selesai cobaan bertubi-tubi itu, Mega kini juga banjir teror. Setiap hari, dering ponselnya tak kunjung berhenti. Berbagai ancaman, mulai pemenjaraan hingga pembunuhan sudah tak terhitung jumlahnya.

“Mereka yang meneror saya itu intinya minta uang profit diberikan. Padahal, mereka juga sudah banyak menerima profit sebelumnya,” ujarnya saat ditemui Madiunpos.com di rumahnya, RT 016/ RW 005 Desa Madigondo, Takeran, Magetan, Senin (12/1/2015).

Teror itu tak hanya dalam bentuk sms, pesan BBM, atau telpon. Tak jarang, mereka datang langsung menemuinya di rumah dengan membawa preman, serta oknum aparat. Di sana, tak hanya melakukan ancaman dan gertakan, namun juga menyita barang-barang atau uang yang masih tersisa.

Melihat anak bungsunya berada dalam ancaman, Sarjono, ayah Mega lekas mengambil langkah pencegahan. Ia langsung berkoordinasi dengan aparat polisi untuk membantu menjaga keselamatan anaknya.

“Ini semata-mata untuk menjaga keselamatan anak saya. Kewajiban mengembalikan modal tetap akan kami bayar, tapi keselamatan anak saya tetap harus kami utamakan,” ujar Sarjono.

Mega Retno Palufi, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Madiun adalah seorang yang mengelola arisan online dengan member 2.000-an orang. Namun, pertengahan Desember 2014 arisan itu bangkrut. Ia kini terlilit utang hingga mencapai Rp1 miliar.

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Magetan dan Madiun Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya