SOLOPOS.COM - Korban dugaan arisan online bodong membawa karangan bunga saat menghadiri resepsi pernikahan terduga pelaku penipuan arisan online bodong di Serut, Mojosongo, Jebres, Solo, Minggu (12/9/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Di bawah ini terdapat ciri-ciri arisan bodong yang kerap menjanjikan hasil investasi yang fantastis.

Seperti diketahui, baru-baru ini masyarakat Kota Solo, Jawa Tengah, dibuat geger dengan sejumlah wanita diduga korban arisan fiktif di Solo mendatangi resepsi pernikahan wanita terduga pelaku JG, di kediamannya di Mojosongo pada Minggu (12/9/2021) siang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para terduga korban turut membawa sejumlah karangan bunga bernada sindirian untuk segera menyelesaikan tunggakan arisan kepada mempelai wanita.

Baca Juga:  Kasus Positif Covid-19 Harian Menurun, Bukti Vaksinasi Bekerja

Lalu, bagaimana sih ciri-ciri arisan bodong yang kerap berkedok investasi?

Dikutip dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut ini lima ciri arisan bodong yang kerap berkedok investasi.

Baca Juga:  Peristiwa 11 September 2001: Latar Belakang dan Fakta Tragedi 9/11

5 Ciri Arisan Bodong

1. Menggunakan Skema Ponzi

Ciri pertama arisan bodong adalah keuntungan yang dibayarkan kepada nasabah atau peserta berasal dari dana investasi yang diberikan oleh peserta baru.

Nasabah lama akan diberikan iming-iming mendapatkan bonus, sehingga diminta untuk mengajak sebanyak- banyaknya kerabat/ keluarganya sampai memperoleh rantai nasabah yang panjang.

Selain itu, pelaku cenderung mengajak seluruh nasabah agar tidak mencairkan investasi pokok dan menginvestasikan kembali keuntungannya agar skema bisa tetap berlangsung. Ketika tidak ada rekrutmen baru, pembayaran keuntungan akan berhenti sehingga bangunan investasi akan ambruk. Sebelum bangunan investasi ambruk, biasanya pengelola sudah mengetahuinya dan bersiap untuk kabur.

Baca Juga:  Misteri Jembatan Gantung Semanggi-Nusupan Sukoharjo, Katanya Ada Genderuwo Jahil

2. Menjanjikan Keuntungan Tinggi dan Bebas Risiko

Ciri kedua arisan bodong berkedok investasi adalah pelaku kerap memberikan iming-iming keuntungan melimpah melebihi investasi mana pun.
Tingkat imbal hasil yang ditawarkan sering kali tidak masuk akal, bisa mencapai ratusan persen pertahun. Bahkan pelaku bisa menyatakan bahwa investasi sama sekali tidak memiliki risiko kerugian.

Baca Juga: Kuliner Enak Tersembunyi di Sukoharjo, Siap Lewati Alas dan Jalanan Gelap Gulita?

3. Promosi Mewah

Ciri ketiga arisan bodong biasanya pelaku kerap mengundang calon peserta untuk menghadiri seminar investasi yang digelar di hotel berbintang.

Hal ini bertujuan untuk meyakinkan para calon korban bahwa bergabung dalam investasi yang ditawarkan terbukti memberikan keuntungan tinggi. Dalam kesempatan seminar tersebut, ditunjukkan sosok investor sukses dengan bukti kepemilikan mobil mewah dan rekening dengan nilai uang yang tinggi. Padahal bukti-bukti tersebut merupakan hasil manipulasi.

Baca Juga:  5 Potret Cantik Margaret Vivi, Istri Konglomerat Solo dan Calon Mertua Boy William

4. Berbadan Hukum yang Tidak Jelas

Ciri keempat arisan bodong biasanya berasal dari lembaga yang tidak jelas badan hukumnya. Tidak ada keterangan bahwa lembaga tersebut berupa Perusahaan Terbuka (PT), persekutuan komanditer (CV), firma, yayasan, dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Apa Olahraga yang Bisa untuk Menghilangkan Sakit Pinggang?

5. Tak Memiliki Izin

Ciri kelima arisan bodong biasanya pelaku tidak memiliki izin investasi dari OJK.

Terkait dengan hal ini, masyarakat bisa menghubungi layanan konsumen OJK di 1500-655.

Baca Juga:  Banyak yang Penasaran, Ini Profil Suami Puan Maharani, Happy Hapsoro

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya