SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengklaim partai-partai politik anggota koalisi pendukung capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto–Sandiaga Uno akan memboikot dan tak masuk ke DPR 2019-2024.

Pemboikotan itu dilakukan kalau klaim mereka mengenai pemilu legislatif dipenuhi kecurangan, terbukti. Pernyataan Arief itu merespons permintaan Tim Kampanye Nasional Jokowi – Maruf Amin yang meminta agar caleg-caleg pemenang dari parpol koalisi pendukung Prabowo – Sandiaga tidak dilantik. Sebab, kubu Prabowo menyatakan menolak hasil Pemilu 2019 karena dianggap penuh kecurangan.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

“Kami tidak akan masuk dalam parlemen periode 2019-2024, karena hasil pemilu legislatif juga penuh kecurangan,” kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5/2019).

Arief juga mempersilakan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2019 dilaksanakan pada Oktober mendatang. Namun, dirinya menegaskan presiden dan wakil presiden itu tidak akan bertahan lama, lantaran dilantik dari hasil Pilpres 2019 yang curang.

“Karena Pemilu 2019 tidak beda hasilnya dan kualitasnya kayak Pemilu 1997 era Orde Baru dan hasilnya pemerintahan hasil Pemilu 1997 digulingkan dengan people power pada 1998,” ujarnya.

Selain itu, Arief juga menilai kalau hasil Pilpres 2019 tetap dijalankan, maka akan berdampak pada penilaian dari dunia internasional. “Pasti akan berdampak pada kepercayaan dunia international terhadap pemerintahan Joko Widodo – Maruf Amin.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya