SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Johannesburg–Argentina mantap menyambut laga kedua Grup B. Ancaman berbahaya Korea Selatan (Korsel) tak sedikitpun menggerus kepercayaan diri Tim Tango.

Pertarungan Argentina versus Korsel di Stadion Soccer City, Kamis (17/6), menjanjikan lompatan signifikan. Siapapun pemenang laga ini tinggal selangkah lagi menggaransi tempat di babak 16 besar. Kesempatan emas itu jelas ingin disambar oleh kedua kubu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Duel ini menjadi reuni dua rival lawas, pelatih Argentina Diego Maradona dan arsitek Korsel Huh Jung-moo. Keduanya pernah berhadapan langsung di lapangan pada Piala Dunia 1986. Kala itu Huh mendapat tugas khusus mengawal El Diego. Huh nyaris sempurna melaksanakan tugasnya dengan berbagi cara, meskipun akhirnya kemenangan tetap menjadi milik La Albiceleste, sebutan Argentina.

Kisah perseteruan lawas itu bakal menjadi bumbu penyedap bentrok krusial Grup B Piala Dunia 2010 tersebut. Kedua tim turun bertandingan dengan modal positif, sama-sama mendulang kemenangan di partai perdana. Korsel secara mengejutkan mempecundangi Yunani 2-0, sedangkan Argentina menjinakkan Nigeri 1-0.

Maradona sendiri menyambut Korsel dengan super pede. Arsitek kontroversial itu mengklaim poin sempurna bakal masuk genggaman mereka.

“Saya tidak peduli apakah kami difavoritkan atau tidak, tetapi kami siap bertanding dengan segala kualitas yang kami miliki. Kemenangan bakal membuat Anda yakin dan menambah kepercayaan diri. Saat ini kami dalam kepercayaan tinggi dan jika berhasil mengalahkan Korsel, hampir dipastikan kami menggaransi tiket ke babak berikutnya,” ujar Maradona, seperti dilansir earthtime.go.com, Rabu (16/6).

“Korea menyuguhkan permainan kolektif dan mereka sangat-sangat cepat. Mereka benar-benar fokus mengejar bola dan membuat gol. Kami harus berhati-hati dan tak boleh kehilangan bola dengan mudah. Mereka bisa menghukum kami dengan serangan balik,” sambungnya.

Messi tampil mengesankan melawan Nigeria. Harapan tinggi pun kembali disampirkan ke pundak pemain Barcelona itu. Maradona berharap Messi memimpin timnya menuju gelar juara dunia ketiga.

“Saya ingin menjadi juara dan saya punya Messi serta tim hebat di belakangnya. Melawan Nigeria, ia sangat kalem dan matang,” puji El Diego.

Sesumbar kubu Tango ditanggapi datar oleh Ksatria Taeguk. Setelah mencundangi Yunani, tim Negeri Gingseng itu pun tak minder meladeni barisan bintang milik Argentina.

Kapten Korsel, Park Ji-sung menyebut timnya punya prospek menjinakkan skuat Diego Maradona. Syaratnya, Korsel mempertahankan penampilan menawan seperti saat membungkam Hellas, julukan Yunani.

“Argentina bukan lawan mudah, tapi jika kami bermain seperti kemarin, maka kami punya peluang menang,” kata Park, seperti dikutip fifa.com.

Pelatih Korsel, Huh Jung-moo, meyakini kemenangan di laga pembuka mendongkrak semangat anak asuhnya. “Argentina adalah salah satu favorit juara, tapi kami juga punya pemain-pemain bagus. Dalam sepak bola, tim level lebih bawah selalu punya pelung mengalahkan tim-tim besar. Apapun bisa terjadi,” tegas Huh.

JIBI/SOLOPOS/yms

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya