SOLOPOS.COM - Architect day di Mal Paragon (Ayu Prawitasari/JIBI/Solopos)

Architect day di Mal Paragon (Ayu Prawitasari/JIBI/Solopos)

Architect day di Mal Paragon (Ayu Prawitasari/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pertambahan penduduk yang tidak disertai penambahan wilayah menyebabkan banyak masalah di daerah perkotaan. Banjir dan menyempitnya lahan perumahan hanyalah satu di antaranya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di tengah sesaknya tekanan kota tersebut, mahasiswa Arsitektur Universitas Sebelas Maret Solo mencoba mencari sejumlah solusi yang dituangkan dalam maket perumahan maupun produk.

Tampilan maket tersebut disajikan dalam pameran arsitektur dalam rangka menyambut Architect Day di Solo Paragon Mall, Sabtu (5/10/2013).

Sejumlah maket yang menarik perhatian adalah maket rumah budayawan Emha Ainun Nadjib. Maket dengan nuansa tradisional yang didominasi material kayu dan bambu dengan bentuk melingkar tersebut terlihat unik di tengah dominasi bangunan modern.

Di dekat rumah dibuat juga bangunan pertemuan dengan material bambu serta ijuk.

Contoh lain adalah rumah joglo yang memiliki dua lantai. Pada prinsipnya, rumah joglo adalah rumah tradisional Jawa dengan satu lantai saja. Namun dalam pameran tersebut, rumah joglo menjadi bangunan dua tingkat dengan tambahan pilar sebagai penyangga sekaligus menunjukkan penanda bangunan modern.

Koordinator acara, Fanny Zulkarnain mengatakan sejumlah maket dalam pameran hari itu menawarkan berbagai macam ide. Konsep ekologis yang dituangkan dalam maket kebun binatang misalnya, sangat mendukung terciptanya kelestarian lingkungan. Salah satu contoh adalah model bangunan yang memiliki kemampuan  memfiltrasi air hujan.

“Masalah perkotaan salah satunya kan banjir. Konsep ekologis mencoba menjawab persoalan itu,” tuturnya saat dijumpai Espos di sela-sela acara.

Bukan hanya desain bangunan, Fanny menambahkan, sejumlah desain produk juga memberikan pencerahan atas masalah kota khususnya yang  berkaitan dengan penyempitan lahan.

Adalah sebuah kursi kerja dari rotan yang apabila dibuka lipatannya menjadi kursi istirahat yang bentuknya memanjang.

“Kursi ini memang unik dan salah satu yang paling banyak ditanyakan oleh pengunjung pameran. Sebab selain harganya murah apabila dijual, kursi ini juga sangat efektif digunakan sebagai mebel rumah dengan luasan terbatas. Apabila punya kursi ini, kita tak perlu punya dua mebel karena satu mebel bisa punya dua fungsi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya