SOLOPOS.COM - Petugas BPCB Jawa Tengah mengecek fragmen arca di Dukuh Tempel, Desa Ngalas, Klaten Selatan, Kamis (16/1/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Arca diduga mahakala tanpa kepala ditemukan di tumpukan tanah uruk di pekarangan rumah salah satu warga Dukuh Tempel, Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, belum lama ini.

Petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng) datang ke lokasi pada Kamis (6/1/2020) untuk mengamankan fragmen arca yang diduga cagar budaya itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum membawa arca itu ke kantor BPCB, petugas membikin berita acara sebagai bukti pengambilan benda tersebut.

“Bagi masyarakat, kalau ada yang mengaku petugas berniat membawa objek yang diduga cagar budaya namun tidak melalui prosedur resmi, jangan dihiraukan,” kata anggota tim BPCB Jateng, Harun Al Rasyid, saat ditemui wartawan di sela-sela pengamanan fragmen arca.

Ekspedisi Mudik 2024

Arca yang ditemukan di halaman rumah warga itu sudah tidak utuh. Kepala arca tersebut patah. Tinggi arca 45 sentimeter dengan panjang dan lebar pada sisi bawah 33 sentimeter dan 22 sentimeter.

Suara Mendesis, Ternyata Ular Piton 4 Meter Tumbuh dalam Kasur

Jika dalam kondisi utuh, arca itu diperkirakan setinggi 70-80 sentimeter. Petugas memperkirakan arca tersebut merupakan arca Mahakala. Hal itu berdasarkan bentuk kaki serta ciri-ciri atributnya.

“Kemungkinan atribut yang rusak itu gada. Salah satu senjata Mahakala yakni gada,” kata Harun.

Arca tersebut diduga dibuat pada abad 9-10 Masehi sesuai periode kerajaan Hindu di Jawa Tengah. Pada bangunan candi, arca Mahakala diposisikan sebagai penjaga pintu bersama dengan acra Nandiswara.

“Mahakala berada di sisi kiri pintu masuk,” kata Harun.

Soal dugaan lokasi bangunan candi, Harun mengatakan tak bisa diketahui lantaran arca itu ditemukan tidak di tempat asalnya. “Apalagi saat ditemukan itu di antara tanah uruk yang berasal dari wilayah lain,” urai dia.

Arca tersebut ditemukan di antara tanah dan batu uruk di depan rumah warga Dukuh Tempel, Purwanto, 32. Bahan uruk itu sudah ada di depan rumah Purwanto sejak Desember 2019 lalu.

Gelapkan Mobil di Solo, Pemuda Boyolali Gagal Nikah dan Masuk Bui

Purwanto awalnya tak mengetahui batu yang berbentuk arca merupakan benda diduga cagar budaya. Oleh para pekerja, pahatan batu diletakkan di tepi jalan.

“Kemudian ada yang menyampaikan kepada saya kok barang purbakala hanya diletakkan di pinggir jalan,” jelas dia.

Bahan uruk berasal dari sisa pembongkaran rumah yang berlokasi di belakang rumah dinas Wakil Bupati Klaten, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah. Saat ditemukan, kepala arca dalam kondisi patah serta tak ditemukan di antara bahan uruk.

Diperkirakan kepala arca itu rusak saat proses pembongkaran rumah menggunakan alat berat. Rumah yang dibongkar di Kelurahan Klaten itu diperkirakan dibuat pada 1970-an. Rumah tersebut kini dimiliki Pipit yang tinggal di Jogja.

“Rumah itu kosong sejak 1991 dan dibeli sama Mbak Pipit pada 2016. Memang dibongkar dan rencananya didirikan bangunan baru. Tidak tahu kalau selama ini ada arca,” kata rekan Pipit, Santi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya