SOLOPOS.COM - Arawinda Kirana. (Instagram/@arawindak)

Solopos.com, SOLO-Baru-baru ini artis Arawinda Kirana kembali menjadi sorotan publik lantaran ia mengaku pernah menjadi korban kekerasan seksual sehingga mengalami vaginismus, kondisi apa itu? Untuk menjaga kesehatan kehidupan seksual Anda, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Melalui akun media sosial Instagram pribadinya, Arawinda membagikan pengalaman kurang menyenangkannya tersebut melalui sebuah film berjudul Diam.  “Film ini saya buat-dengan energi besar dan passion yang bersumber dari kejujuran-sebagai cerminan kasus kekerasan seksual yang saya alami pada tahun 2022,” ujarnya dikutip dari akun @arawindak pada Selasa (12/9/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Arawinda juga mengatakan bahwa film pendek buatannya tersebut tidak akan ditayangkan versi penuhnya secara umum.   “Catatan: film pendek ini tidak akan ditayangkan versi penuhnya secara umum karena bukanlah sebuah komoditas yang ingin saya perjualbelikan untuk menghasilkan uang. Film ini sepenuhnya media ekspresi dan bersuara,” ungkapnya.

Tak hanya mempromosikan film buatannya tersebut, Arawinda juga membuat pengakuan jika ia mengidap IBS dan vaginismus. Aktris yang memulai debutnya pada 2017 tersebut juga menjelaskan jika kondisi tersebut sudah dialaminya sebelum insiden dan semakin terasa parah setelah mengalami insiden kekerasan seksual tersebut.

Lalu apa itu kondisi vaginismus seperti dialami Arawinda? Menurut Cleveland Clinic, Selasa (12/9/2023), vaginismus merupakan sebuah kondisi medis yang ditandai dengan menegangnya otot-otot di sekitar vagina secara tidak disengaja.  Menegangnya otot yang tidak disengaja ini terjadi ketika ada sesuatu yang masuk ke dalamnya, seperti tampon, jari,  penis atau alat medis. Kejang mungkin terasa sedikit tidak nyaman atau sangat nyeri.

Hingga saat ini para dokter belum mengetahui secara pasti penyebab vaginismus. Namun, mereka menduga bahwa kondisi ini berkaitan dengan kecemasan atau ketakutan ketika berhubungan intim.

Beberapa wanita mengalami vaginismus dalam segala situasi dan dengan objek apa pun. Beberapa wanita hanya mengalaminya pada kasus-kasus tertentu, seperti dengan satu pasangan tetapi tidak dengan pasangan lainnya atau mereka mungkin mengalaminya saat melakukan hubungan seksual tetapi tidak ketika menggunakan tampon atau selama pemeriksaan medis.

Meskipun demikian ada beberapa faktor-faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko seseorang terkena vaginismus, seperti mengutip dari halodoc.com, Selasa (12/9/2023) :

– Gangguan kecemasan.
– Adanya infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi jamur.
– Kondisi kesehatan, seperti kanker atau lichen sclerosus.
– Menopause.
– Pernah melakukan operasi panggul.
– Kurangnya pemanasan sebelum melakukan hubungan seksual.
– Lubrikasi vagina yang tidak mencukupi.
– Efek samping dari pengobatan.
– Masalah fungsi seksual yang dapat memengaruhi pasangan pria atau wanita.
– Cedera saat melahirkan
– Perasaan takut, biasanya terjadi akibat rasa sakit.
– Perasaan cemas yang dapat disebabkan oleh rasa bersalah dan biasanya karena masalah hubungan.
– Pernah mengalami peristiwa traumatis, seperti pemerkosaan atau riwayat pelecehan.

Agar semakin tahu kondisi apa itu, ketahui pula ada sejumlah gejala vaginismus seperti yang dialami Arawinda Kirana, seperti berikut ini:

– Adanya rasa tidak nyaman atau nyeri ketika penetrasi vagina.
– Ketidakmampuan dalam berhubungan intim atau melakukan pemeriksaan panggul dikarenakan kejang atau adanya nyeri otot pada vagina.
– Ketika berhubungan intim dengan pasangan atau menggunakan tampon pada vagina akan terasa menyakitkan.
– Mengalami kesakitan ketika berhubungan seksual atau disebut dyspareunia yang disertai perasaan sesak, dan nyeri serta perasaan terbakar atau menyengat.
– Takut akan rasa sakit atau seks
– Hilangnya hasrat seksual

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya