SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyelenggaraan haji (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Arab Saudi masih enggan menambah kuota haji untuk Indonesia pada 2017.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Arab Saudi memberi sinyal belum ada penambahan kuota haji bagi warga Indonesia (WNU) pada 2017. Kuota akan kembali normal setelah renovasi besar di Mekkah rampung dua tahun mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia untuk Indonesia, Osama Mohammed Al-Shuibi, seusai bertemu Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).

Menurut dia, kuota haji diberikan secara merata dalam persentase yang sama bergantung populasi di masing-masing negara. Warga Indonesia tidak diperkenankan menggunakan kuota dari negara lain seperti Filipina dan Singapura karena akan terjadi masalah jika kuota digabungkan. Lagi pula, pemerintah Saudi beralasan setiap negara akan mempertahankan kuota untuk warganya sendiri.

“Kami berharap bisa memberi [kuota] lebih, tapi kami juga harus mempertimbangkan kebutuhan semua negara,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (15/11/2016).

Pemerintah Arab Saudi sebelumnya memberi keistimewaan berupa tambahan kuota bagi Indonesia pada tahun lalu, meski dalam jumlah kecil. Pemerintah setempat sedang melakukan renovasi besar-besaran di wilayah kegiatan ibadah Haji di Mekkah. Hal itu menyebabkan kuota haji bagi masing-masing negara di dunia, termasuk Indonesia, berkurang.

“Renovasi tahap 1 akan rampung dalam dua tahun mendatang, dan kuota haji akan kembali normal untuk masing-masing negara,” jelasnya. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan perbaikan mekanisme pelaksanaan haji agar lebih mudah dan aman seperti yang berlangsung pada musim sebelumnya.

Tak hanya itu, dibahas pula peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara, seperti sektor budaya, dan bisnis komersial. Secara rinci disebutkan, terdapat pembicaraan terkait upaya peningkatan investasi para pebisnis Arab Saudi di Indonesia.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Pemerintah Indonesia berharap Pemerintah Arab Saudi tidak lagi memangkas kuota jamaah haji Indonesia pada 2017 dan jumlahnya kembali normal agar antrean pelaksanaan haji tak semakin panjang. Kementerian Agama juga meminta Pemerintah Arab Saudi mengecualikan biaya visa untuk jemaah umrah dan petugas haji dari Indonesia karena terkait dengan kegiatan ibadah umat Islam.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pihaknya meminta visa haji dan umrah bagi jamah dan petugas haji asal Indonesia tidak dikenakan biaya karena kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk ibadah dan bukan wisata. Permintaan tersebut juga bertujuan agar belanja pemerintah lebih ringan dalam memberikan layanan kepada jamaah haji. Dengan memberangkatkan petugas yang berpengalaman, layanan akan lebih optimal.

Pemerintah Arab Saudi memang mengeluarkan kebijakan mengenakan biaya visa haji dan umroh kepada jamaah yang melaksanakan kegiayan untuk kali kedua dan seterusnya yang berlaku surut mulai 1 Muharram 1438 Hijriyah atau 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya