SOLOPOS.COM - Calon jemaah umrah menunggu kepastian berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020). (Antara-Muhammad Iqbal)

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi mengumumkan penundaan penerbitan visa umrah sementara guna mengantisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19) di negara itu. Akibatnya, Arab Saudi berpotensi kehilangan triliunan rupiah pendapatannya dari perjalanan umrah.

Sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, jumlah jemaah umrah di Tanah Air terus tumbuh setiap tahunnya. Dikutip dari Bareksa.com, jumlah jemaah umrah Indonesia pada 2018 bahkan mencapai 1.005.806 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sudah Pamit, 3.000-An Jemaah Indonesia Batal Berangkat Umrah Hari Ini

Informasi yang dihimpun Solopos.com, harga paket perjalanan umrah rata-rata mencapai Rp25 juta per orang. Biaya itu dipakai untuk membayar tiket pergi pulang (PP) ke Tanah Suci, penginapan, pengurusan visa hingga akomodasi selama menjalani ibadah umrah.

Jika dikalikan dengan jumlah jemaah, perputaran uang dari perjalanan umrah asal Indonesia ini menghasilkan Rp25 triliun lebih per tahun. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah mengingat tren keberangkatan umrah terus meningkat.

Konsumsi Listrik Dan Transportasi Sumbang Emisi Terbesar Kota Solo

Padahal, pada musim Haji 1441 H (2019-2020), jumlah jemaah umrah dari Indonesia diprediksi bertambah menjadi 1,26 juta orang. Prediksi itu merupakan hasil analisis Direktur PT Qadr Jaya Mandiri (Travel Al-Qadri Umrah & Haji), Erri Budisurasa.

Menurut Erri, sebagaimana dikutip dari Bareksa.com, angka 1,26 juta orang itu berasal dari hitungan 14 maskapai yang melayani penerbangan umrah dengan volume maksimal 300 kursi per penerbangan. Artinya, dalam sehari ada 4.200 jemaah terbang ke Arab Saudi.

Seminar Tuyul: Kisah Tuyul Dari Omongan Masyarakat Hingga Bisa Disuap

Sedangkan, pada musim Haji 1441 H (2019-2020) pemerintah Arab Saudi menerbitkan 2.913.170 visa umrah untuk periode 31 Agustus 2019-17 Januari 2020. Dari jumlah itu, jemaah asal Indonesia mencapai 536.894 orang.

Jika menggunakan prediksi Erri, di Indonesia masih ada sekitar 700.000-an jemaah yang bakal berangkat. Namun, keberangkatan mereka ditunda menyusul penundaan visa umrah oleh pemerintah Arab Saudi.

Bukan Begal, Ini Yang Paling Ditakuti Pengendara Mobil Zaman Dulu

Akibatnya, Arab Saudi berpotensi kehilangan Rp17,5 triliun. Jumlah itu masih ditambah dengan biaya di luar paket berupa uang saku dan oleh-oleh yang dibawa jemaah rata-rata Rp4 juta per orang atau secara kumulatif Rp2,8 triliun. Total uang yang hilang dari perjalanan umrah menembus Rp20,3 triliun.

Penangguhan visa umrah oleh pemerintah Arab Saudi juga akan memukul sejumlah industri mulai dari penerbangan, akomodasi dan perjalanan hingga bisnis oleh-oleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya