SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Riyadh–Pemerintah Arab Saudi menghentikan memperkerjakan tenaga kerja domestik dari Indonesia setelah Saudi enggan menaikkan ongkos rekrutmen TKW.

Keputusan ini diambil setelah perusahaan perekrut tenaga kerja Saudi kalah dalam negosiasi gaji dengan perusahaan perekrut TKI dari Indonesia, seperti dilansir dari menafn.com mengutip Arab News, Minggu (9/5).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai gantinya, agen disarankan merekrut buruh dari negara-negara lain seperti Vietnam, Thailand dan Kamboja.

“Biaya perekrutan membengkak 300 persen. Dari yang tadinya hanya SR 2.800 (sekitar Rp 6,9 juta) menjadi SR 7.500 (Rp 18,5 juta). Ini terjadi dalam jangka waktu tiga tahun. Dan sebagian besar dari permintaan peningkatan gaji itu tidak memiliki alasan yang jelas,” tutur seorang pengusaha rekrutmen tenaga kerja.

Selain itu, perusahaan perekrutan juga telah menolak permintaan kenaikan gaji sebesar SR 375 (Rp 929 ribu) yang diajukan pemerintah Indonesia di bulan April. Mereka mengklaim, total biaya untuk merekrut satu TKI mencapai SR 9.000 (Rp 22,3 juta).

Salah satu investor di perusahaan perekrut TKI Jamas Al-Mofavaz menuturkan jumlah pekerja Indonesia di sana berkisar dari 1,2 juta hingga 1,5 juta jiwa.

“Warga Saudi harus membayar sedikitnya SR 2.500 (Rp 6,1 juta) untuk satu TKI,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga menambahkan bila 2 tahun lalu gaji bulanan TKI telah naik dari SR 600 (Rp 1,48 juta) menjadi SR 800 (Rp 1,9 juta).

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya