SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai. Susu kedelai menjadi salah satu produk yang diinginkan pengusaha Arab Saudi untuk diimpor. (Bisnis-Nurul Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA -- Pelaku usaha di Arab Saudi sedang mencari mitra pengusaha Indonesia di sektor makanan untuk menyediakan kuliner ready-to-eat alias siap konsumsi.

Produk kuliner yang dibutuhkan Arab Saudi tersebut harus memenuhi standar ekspor alias berorientasi ekspor. Produk kuliner dari Indonesia untuk memenuhi pasar kerajaan di Timur Tengah tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan keterangan tertulis dari KJRI Jeddah pada Jumat (16/4/2021) yang dikutip Bisnis.com, Sabtu (17/4/2021), pimpinan perusahaan Mohammed Bawazir for Trading Company LTD. (MBT) pada 14 April 2021 mengunjungi Konjen RI Jeddah Eko Hartono di Kantor KJRI Jeddah.

Baca juga: Kasus Pria Aniaya Perawat Siloam, Begini Cara Kendalikan Kemarahan

Ekspedisi Mudik 2024

Rombongan tersebut dipimpin oleh Hossam Bawazier didampingi oleh Raghad Bawazier, Faisal, dan Saad Ghanim. Dalam pertemuan itu, MBT mengungkapkan ketertarikan untuk mengimpor lebih banyak produk-produk kuliner dari Indonesia.

Jenis produk yang diminati di antaranya seafood kalengan, soy sauce sweet and salty (kecap manis dan asin), dan soy milk normal and flavor (susu kedelai original dan berperasa).

Selain itu, pengusaha Arab Saudi juga membutuhkan produk ready to eat meals (heat and eat) dan kuliner lainnya.

Baca juga: Alamak! Ada 500 Warung Olahan Daging Anjing di Soloraya

Penuhi Persyaratan

Dalam pertemuan itu, MBT berharap kepada KJRI Jeddah untuk dapat membantu memfasilitasi agar mendapat mitra pengusaha Indonesia yang dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan.

Persyaratan dimaksud dari sisi kualitas, harga yang bersaing, kemampuan produksi, dan suplai pengiriman barang yang terus menerus.

"Oleh karenanya, MBT juga menyampaikan ide apabila terdapat perusahaan Indonesia yang memerlukan partner keagenan di Arab Saudi, MBT siap untuk mempertimbangkan sebagai partnernya," demikian disampaikan MBT.

Baca juga: Pengemis di Madiun Jadi Korban Tabrak Lari, Pelakunya Ditangkap di Nganjuk

Sementara itu, Konjen RI menyatakan akan mendorong pelaku bisnis Indonesia menaikkan standar kualitas produksi kuliner dengan berorientasi ekspor. Konjen RI juga mengharapkan MBT dapat berpartisipasi dalam kegiatan in store promotion yang akan diadakan di Sarawat pada awal Agustus 2021.

Produk kuliner halal Indonesia memang sedang dimintai pasar global. Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020 Bank Indonesia mengungkap kinerja ekspor bahan makanan halal Indonesia bertahan selama pandemi Covid-19.

Ekspor makanan halal Indonesia pada 2020 tumbuh sebesar 38,02 persen. Ekspor bahan makanan halal mencapai nilai US$34,16 miliar atau naik 14,55 persen dari 2019. Adapun, impor bahan makanan halal turun 2,28 persen menjadi sebesar US$16,97 miliar pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya