SOLOPOS.COM - Wakil Ketua Bidang Sarana dan Prasarana Angkutan DPD Aptrindo Jateng DIY, Yanuar Iswara. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta anggotanya yang berprofesi sebagai sopir truk untuk tidak menggunakan klakson telolet.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Bidang Sarana dan Prasarana Angkutan DPD Aptrindo Jateng DIY, Yanuar Iswara, Jumat (18/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yanuar menyebutkan alasan melarang sopir truk menggunakan klakson telolet. Karena penggunaan klakson telolet bisa menyebabkan kebocoran udara pada air tank hingga mengakibatkan rem blong.

“Kalau rem kendaraan blong tentunya risiko kecelakaan akan semakin tinggi. Sehingga, kami tidak pernah berhenti mengingatkan. Agar para sopir truk tidak menggunakan klakson telolet,” ujar Yanuar dalam keterangan tertulis kepada Solopos.com, Jumat (18/6).

Baca juga: Vaksin Ampuh, 90% Nakes di Kudus yang Terpapar Covid-19 Sembuh

Selama ini masih banyak sopir truk maupun bus yang menggunakan klakson telolet. Selain suaranya unik, penggunaan klakson ini pun mampu menyita perhatian warga saat bus dan truk melintas.

Terbukti, tak jarang masih banyak warga khususnya anak-anak yang merekam video saat truk maupun bus yang melintas membunyikan klakson multinada itu.

Perisai Palang Belakang

Yanuar menambahkan daripada memasang klakson telolet, ada baiknya para sopir truk memasang perisai palang belakang pada kendaraannya. Atau populer dengan istilah rear underrun protector (RUP). Fungsi RUP ini diyakini bisa meminimalisasi timbul korban jika terjadi kasus kecelakaan tabrak belakang.

“Pokoknya pasang dulu rear underrun protector. Tidak usah berdebat soal ukuran atau desainnya. Yang penting, bisa menahan kendaraan yang menabrak dari belakang agar tidak masuk ke kolong truk . Sehingga bisa menghidupkan air bag setelah terjadinya benturan,” tutur Yanuar.

Baca juga: Ini Identitas 11 Penumpang Bus Sumber Selamat yang Luka

Imbauan Aptrindo Jateng DIY kepada para sopir truk untuk memasang RUP ini selaras dengan anjuran dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Hal ini daripada memasang klakson telolet yang berisiko rem blong.

“Penghargaan yang diberikan KNKT akhir 2020 kepada Aptrindo Jateng DIY sebagai pelopor keselamatan angkutan jalan membuat kami punya tanggung jawab moril. Kami harus senantiasa menomorsatukan faktor keselamatan,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya