SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Sleman (Solopos.com)--Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengharapkan para petani tembakau di Sleman tidak trauma dengan kejadian gagal panen akibat pengaruh cuaca pada 2010 lalu meskipun tahun ini diperkirakan musim hujan mundur hingga Juni.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

“Kami harapkan komoditas tembakau dari Sleman bisa pulih pada tahun ini, meskipun musim hujan mundur. Petani tembakau kami imbau  tidak trauma dengan cuaca dan tetap bisa menanam tembakau pada tahun ini,” kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sleman, Suwarji, Kamis (12/5/2011).

Menurut dia, untuk membangkitkan kembali semangat para petani tembakau di Kabupaten Sleman, pihaknya telah berupaya untuk mencari bantuan permodalan tanpa agunan pada masa tanam 2011.

“Pinjaman tanpa jaminan itu diberikan salah satu bank swasta bekerja sama dengan produsen rokok. Saat ini sudah ada sekitar 50 petani yang mengajukan pinjaman dengan besaran masing-masing Rp 25 juta,” jelas Suwarji.

Ia mengemukakan akibat gagal panen pada 2010, kondisi para petani tembakau sangat terpuruk dan mereka tidak memiliki modal untuk kembali menanam tembakau karena biayanya cukup tinggi.

“Pinjaman tanpa jaminan ini dapat menjadi angin segar bagi kami, setelah tahun lalu kami semua gagal panen akibat cuaca sehingga hujan terus turun hampir sepanjang tahun dan mengakibatkan tanaman tembakau rusak,” terangnya.

Suwarji menyampikan selain pinjaman modal tanpa jaminan dan bisa langsung cair tersebut juga ada kerjasama untuk pemasaran dari hasil panen tembakau.

“Pengembalian pinjaman modal tersebut tidak dengan uang tunai tetapi saat petani menjual hasil panen. Misalnya, saat menjual hasil panen ke pabrik, uang yang diterima sudah dipotong untuk pembayaran pinjaman,” urai dia.

Ia berharap dengan pinjaman tersebut petani bisa bangkit lagi semangatnya apalagi jika seandainya tahun ini kembali gagal panen karena cuaca, maka tetap tidak akan ada penagihan.

“Jika tahun ini kembali gagal panen maka tidak akan ada penagihan dan justru akan dikuatkan lagi untuk masa tanam selanjutnya,” beber dia.

Suwarji mengharapkan hasil tanam tahun ini akan lebih baik karena sesuai prediksi musim kemarau akan lebih lama karena pengaruh Elnino.

“Dua tahun kemarin kan musim hujannya lama, dan tahun ini gantian kemarau yang akan panjang sehingga pasti harga tembakau di Sleman akan tinggi. Dalam waktu dekat kami akan mengundang BMKG DIY untuk pemaparan prakiraan cuaca dan semoga April sudah mulai pembibitan dan awal Juni sudah bisa tanam,” paparnya.

(Antara/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya