SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Persiapan sertifikasi level internasional oleh Aliansi Petani Organik Boyolali (Appoli) terkendala sejumlah masalah.

Sarana produksi yang terbatas serta kurangnya SDM pengelola internal disesalkan lantaran sertifikasi internasional sangat dibutuhkan terkait ekspor produk-produk pertanian organik dari Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Demikian dikemukakan Ketua Appoli, Susatyo, kepada Espos, Rabu (1/12). Menurut Susatyo, dukungan dari pemerintah kabupaten maupun pusat masih minim terhadap para petani di dua kecamatan yakni Mojosongo dan Sambi yang menjadi wilayah pilot project lahan organik di Boyolali tersebut.

Sebagai contoh, dalam sarana produksi pertanian organik, sokongan subsidi pupuk organik dinilai akan lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk penyediaan alat-alat pembuatan pupuk organik.

Dengan bahan yang melimpah di sekitar sawah dan rumah para petani, mereka justru akan dipacu untuk lebih produktif.

“Selama ini pupuk organik dijual kepada petani dengan subsidi dari pemerintah sebesar Rp 300 per kilogram, namun tetap saja petani masih harus membeli,” tukas Susatyo.

Padahal, dengan didukung alat produksi, petani malah bisa menambah penghasilan dengan memproduksi sendiri pupuk organik untuk sawah serta dijual ke petani lain.

m92

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya