Solo (Espos)–Ancaman kepadatan penduduk di kawasan perkotaan menjadi masalah serius yang dibahas dalam Asia Pacifik Ministerial Conference on Housing and Urban Development (APMCHUD), Selasa-Kamis (22-24/6).
Ancaman yang dikenal dengan istilah aglomerasi urban tersebut terungkap dalam pemaparan Representative of UN-Habitat, the Director, Regional, and Technical Cooperation Division, Daniel Biau, dalam pembukaan APMCHUD, di The Sunan Hotel, Selasa (22/6). Daniel menjelaskan berdasarkan data pihaknya, Jakarta masuk dalam 14 besar kota terpadat se-Asia.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Jakarta kini dihuni 9,2 juta jiwa pada 2010. Kota terpadat se-Asia dengan penduduk 36,7 juta jiwa, dipegang Kota Tokyo, Jepang. Daniel berharap melalui penyelenggaraan APMCHUD kali ini, negara-negara se-Asia Pasifik dapat merumuskan berbagai langkah untuk mengantisipasi semua permasalahan yang muncul seiring meningkatnya jumlah penduduk di kawasan perkotaan.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto yang secara resmi membuka konferensi mengatakan Pemerintah Indonesia telah berupaya mengatasi berbagai permasalahan permukiman dan perkotaan. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan membentuk Sekretariat Nasional Habitat, yang beranggotakan para menteri terkait masalah permukiman dan pembangunan perkotaan, pada 2008.
tsa