SOLOPOS.COM - Peluncuran Sisaku (Okezone)

Aplikasi terbaru Sisaku bisa digunakan untuk mengatasi masalah sampah.

Solopos.com, JAKARTA — Beberapa mahasiswa Surya University, Fajar Febriyan dan Tri Wahyu Hidayat, mengembangkan aplikasi terbaru Solusi Masalah Lingkungan (Sisaku). Aplikasi itu memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengurai sampah di lingkungannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti dilansir Okezone, Senin (22/2/2016), aplikasi terbaru Sisaku memang masih dalam wujud Beta satu atau belum berfungsi sepenuhnya. Namun, Sisaku sudah cukup memberikan tampilan yang edukatif kepada masyarakat yang ingin mengaksesnya melalui www.sisakuindonesia.com

Targetnya pada bulan Agustus 2016 nanti, aplikasi terbaru Sisaku sudah bisa di akses melalui Playstore Android dan Appstore. Aplikasi Sisaku ditujukan untuk sampah yang sulit tertangani di berbagai daerah.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Fauzan, dalam aplikasi terbaru Sisaku itu terdapat tiga kategori informasi, yakni Marketku yang berisi seputar pemasaran dari produk-produk daur ulang sampah, seperti tas dan sejenisnya, kemudian Banksaku, berisikan seputar penjualan sampah secara online melalui kerja sama dengan komunitas Bank sampah, dan terakhir Infoku, berisi berita terkait sampah, baik itu aspek teknologi dan ekonomis.

Ke depannya, Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) tengah akan memperkenalkan aplikasi terbaru Sisaku ke komunitas-komunitas Bank Sampah yang dan berharap agar selanjutnya akan banyak investor yang tertarik dalam pengembangan aplikasi yang mereka ciptakan.

Mereka mengakui keterbatasan dana menjadi salah satu persoalan yang menghambat inovasi mereka dalam wujud aplikasi terbaru pengurai sampah itu.

Sementara itu, di lokasi yang sama, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, menyatakan akan terus memfasilitasi semua inovasi yang dilahirkan dan di gagas untuk menanggulangi problem sampah di Kota Tangsel, termasuk juga dengan merangkul semua komunitas masyarakat untuk melakukan sosialisasi program-program penanganan sampah yang sedang dijalani oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel.

“Ini jadi tanggung jawab kita semua, oleh karena itu saya akan berupaya semaksimal mungkin memfasilitasi semua ide, gagasan dan inovasi itu,” ujar Airin kepada wartawan.

E-Waste

Selain itu inovasi unik tentang mengatasi masalah sampah juga dilakukan siswa SMP Labschool, Rafa Jafar. Berawal dari tugas sekolah, Rafa Jafar,13,  yang akrab dipanggil RJ, memprakarsai gerakan membuang sampah elektronik dengan membuat kotak e-waste.

e-waste adalah tempat sampah untuk sampah elektronik. Kalau dibuang sembarangan racun B3 dalam sampah elektronik akan tersebar,” katanya seperti dilansir Kantor Berita Antara, Senin. di Jakarta.

Siswa kelas 1 SMP Labschool itu mendapat tugas saat masih sekolah dasar dan karena ketertarikannya kepada teknologi, terutama gadget, RJ kemudian memikirkan nasib ponsel yang tak lagi dipakai.

“Kalau dibuang susah teruraikan. Kalau disimpan di laci bertahun-tahun akan membusuk, bahkan beracun. Padahal Indonesia salah satu negara dengan konsumsi elektronik terbanyak,” ujar dia.

Menurut RJ, sampah elektronik harus didaur ulang dengan cara yang baik karena akan berbahaya jika terjadi kontak langsung dengan tubuh sehingga chipset perangkat harus diambil terlebih dahulu.

Tidak hanya kepada tubuh, sampah elektronik akan menjadi berbahaya apabila bersentuhan dengan tanah karena  tanah mudah terkontaminasi oleh racun sampah elektronik.

Mendaur ulang sampah elektronik dengan cara dibakar, menurut RJ, justru paling membahayakan karena udara akan tercemar oleh racun D3 yang kemudian akan dihirup manusia.

Kini, RJ memiliki 10 kotak sampah elektronik e-waste yang dua diantaranya ditempatkan di SD tempat dia bersekolah dulu, SD Cikal, satu di SMP Labschool, dan sisanya akan ditempatkan di area publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya