SOLOPOS.COM - Ompreng.com (Detik)

Aplikasi terbaru Ompreng.com meluncur untuk mengantisipasi macet di Jakarta.

Solopos.com, JAKARTA — Kemacetan yang semakin parah dan kondisi transportasi umum yang kurang layak di Jakarta, menjadi penyebab startup lokal, Ompreng, meluncurkan aplikasi terbaru Ompreng.com.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari Detik, Sabtu (17/10/2015), menurut CEO Ompreng.com, Ary Setiyono, pertambahan jalan tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah kendaraan. Pertumbuhan kendaraan mencapai 12% setiap tahun. Sedangkan pertumbuhan jalan hanya sekitar 0,01% per tahun.

Dari angka itu jelas pertumbuhan jalan tidak mampu mengejar pertumbuhan kendaraan, sehingga wajar saja terjadi kemacetan hampir di setiap ruas jalan. Tentunya kemacetan itu semakin lama akan semakin parah.

Berdasarkan data Yayasan Pelangi, kemacetan lalu lintas berkepanjangan di Jakarta menyebabkan pemborosan senilai Rp8,3 triliun per tahun. Data yang sama diungkap Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Bambang Susantono, mengacu pada kajian Study on Integrated Transportation Master Plan for Jabodetabek (SITRAMP 2004).

Menjamurnya kendaraan pribadi karena fasilitas transportasi pelayanan publik di Jakarta terbilang masih buruk. Mulai dari supir bus ugal-ugalan, angkot yang sering ngetem, waktu menunggu busway yang lama, hingga kereta KRL yang penuh sesak. Hal-hal tersebut membuat masyarakat enggan beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Kebijakan 3 in 1 di jalan protokol dianggap belum mampu memotivasi masyarakat untuk beralih ke kendaraan umum.

Dari permasalahan di atas, lanjut Ary, aplikasi terbaru Ompreng.com hadir guna menjembatani jarak antara pemilik kendaraan pribadi dan penumpang kendaraan umum. Ompreng.com merupakan ride sharing platform berbasis web dan mobile saat pemilik kendaraan dapat menawarkan tumpangan kepada orang lain dan sebagai gantinya penumpang membayar iuran perjalanan kepada pengemudi.

Aplikasi terbaru Ompreng.com menawarkan jasa gratis saat pemilik kendaraan pemberi omprengan dan penumpang pencari omprengan dapat berkomunikasi secara langsung untuk pengaturannya seperti rute, meeting point dan besaran iuran perjalanan.

Untuk menggunakan aplikasi terbaru Ompreng.com, pengguna wajib membuat akun dan mengisi data diri. Setelah terdaftar, pengguna dapat memilih find ride untuk mencari omprengan atau offer ride untuk memberi omprengan.

Apabila memilih find ride, pengguna aplikasi terbaru Ompreng.com dapat memasukan data asal dan tujuan perjalanan beserta tanggal keberangkatan. Para pencari omprengan dapat menggunakan fitur radius 1 km, 5 km, 10 km, hingga 50 km sehingga memungkinkan pencarian lebih fleksibel berdasarkan koordinat radius yang dimasukkan.

Dengan fitur radius tersebut apabila pencari omprengan tidak mendapatkan hasil tepat sesuai asal atau tujuan perjalanan, setidaknya mereka bisa mendapat lokasi terdekat sesuai dengan destinasi yang dimasukkan.

Selain itu ada juga fitur advance filter saat hasil pencarian dapat disaring berdasarkan waktu keberangkatan, jenis kelamin dan ada tidaknya profile picture. Jadi bagi para wanita yang ingin melakukan perjalanan antara wanita saja, bisa memilih filter gender female agar hasil pencarian yang dihasilkan hanya wanita.

Pada menu Offer a Ride, pemberi omprengan memasukkan asal dan tujuan perjalanan, jam,  waktu keberangkatan, jumlah kursi yang ditawarkan dan juga besarnya iuran perjalanan. Di kolom ride detail, pemberi omorengan dapat menulis rute yang dilalui, meeting point serta toleransi waktu tunggu.

Dikutip dari situs resmi Ompreng, Sabtu, para omprengers dapat berkomunikasi dengan adanya fitur Private Message. Di sini mereka dapat bertanya dan bertukar informasi secara langsung mengenai offer yang ditulis di website. Kesepakatan perjalanan dan perjanjian sebelum melakukan perjalanan juga dapat dikomunikasikan melalui fitur Private Message.

Fitur yang terakhir adalah fitur my offer dan my booking. Pada menu my offer, pengguna  berperan sebagai pemberi omprengan. Dalam fitur itu pengguna dapat melihat offer omprengan yang masih terposting di web pada bagian on progress dan riwayat perjalanan yg telah dilakukan di bagian history.

Pada menu my booking, pengguna berperan sebagai pencari omprengan. Di sini ada bagian pending, approved dan rejected. Pending berarti permintaan mencari ompreng belum di putuskan oleh pemberi omprengan. Approved berarti permintaan mencari ompreng disetujui oleh pemberi omprengan.

Sedangkan rejected artinya permintaan mencari ompreng ditolak oleh pemberi omprengan. Dari sini kita dapat melihat masing-masing pencari dan pemberi omprengan dapat memilih partner perjalannya.

“Kami memudahkan para pemberi omprengan dengan adanya fitur Round Trip dan Repeat. Round Trip ditujukan bagi mereka yang melakukan perjalanan bolak-balik untuk asal dan tujuan yang sama. Sedangkan repeat Senin – Minggu dikhususkan bagi mereka yang melakukan perjalanan berulang seperti pergi dan pulang kantor yang dilakukan Senin sampai Jumat,” jelas Ary.

Ary mengaku, sangat optimistis aplikasi terbaru Ompreng.com dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Dengan banyaknya jumlah perjalanan yang mencapai 26 juta perjalanan per hari di Jakarta, aplikasi tersebut diklaim cocok guna mengurangi kemacetan di kota besar seperti Jakarta. “Dalam tiga tahun ke depan, kami memiliki target 1 juta download user,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya