SOLOPOS.COM - Wisatawan tengah berkunjung atau jalan-jalan di Malioboro, Jogja. (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, JOGJA — Wisatawan yang berkunjung atau jalan-jalan di Malioboro kemungkinan akan tidak sebebas seperti saat ini. Hal ini menyusul rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja yang akan menerapkan aplikasi baru, bertajuk Sugeng Rawuh.

Aplikasi Sugeng Rawuh ini, salah satunya bertujuan untukjam kunjungan wisatawan di Malioboro. Nantinya wisatawan atau pengunjung yang jalan-jalan di Malioboro akan dibatasi waktunya, maksimal dua jam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aplikasi Sugeng Rawuh nantinya akan memonitor dan memberikan peringatan apabila waktu berkunjung wisatawan akan habis. Selain itu, aplikasi ini juga sebagai alat penghitung otomatis jumlah pengunjung di kawasan tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Libur Akhir Pekan Kawasan Malioboro Yogyakarta Ramai

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Kawasan Cagar Budaya (UPT PKCB) Jogja, Ekwanto, mengatakan Malioboro berbeda dengan destinasi wisata lain. Malioboro memiliki 17 pintu masuk yang bisa diakses wisatawan, sedangkan destinasi wisata lain hanya satu pintu masuk. Kondisi itu pun membuat penjagaan di Malioboro membutuhkan sumber daya manusia yang banyak.

Meski demikian, aplikasi Sugeng Rawuh ini belum bisa beroperasi. “[Rekayasa pembatasan yang sudah kami simulasikan] belum bisa kami implementasikan di lapangan. Aplikasi Sugeng Rawuh belum bisa diimplementasikan karena menunggu arahan dan sinkronisasi dengan aplikasi PeduliLindungi,” kata Ekwanto, Selasa (26/10).

Sinkronisasi ini agar tidak terlalu banyak aplikasi bagi pengunjung yang hendak ke Malioboro. “Masih perlu penggodokan, sehingga tidak banyak sistem di Malioboro. Menghindari keluhan masyarakat agar tidak terlalu banyak aplikasi di Malioboro,” kata Ekwanto.

Selain pengaturan di area Malioboro, rekayasa sudah berlangsung sejak wisatawan masuk Jogja, khususnya yang menggunakan bus pariwisata. Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi mengatakan semua bus pariwisata yang hendak masuk Jogja harus melewati Terminal Giwangan untuk pemeriksaan kartu vaksin.

Baca juga:Perampokan Sleman : Mobil Korban untuk Jalan-jalan di Malioboro, Uang untuk Foya-foya

Apabila semua penumpang bisa menunjukan bukti vaksin minimal dosis pertama, maka bus pariwisata bisa masuk Jogja dan diberi stiker berisi lokasi untuk parkir. Uji coba sistem ini telah berlangsung akhir pekan lalu dan tergolong lancar.

“Jadi, kebijakan ini rencananya tidak hanya akan dilakukan saat akhir pekan saja, tetapi setiap hari. Tapi saat ini kami sedang mengevaluasi bagaimana penerapan pada akhir pekan lalu berdasarkan data-data yang masuk,” kata Heroe.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya