SOLOPOS.COM - Logo Catfiz (Dok/Solopos)

Aplikasi smartphone terbaru Catfiz bisa segera digunakan di IOS.

Solopos.com, SURABAYA — Aplikasi smartphone berbasis sosial media Catfiz dibikin warga Kota Surabaya. Aplikasi Catfiz kali pertama meluncur 10 November 2012.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Direktur Utama PT Dunia Catfish Kreatif Media, Mochammad Arfan, pihaknya akan memperluas pelayanan dengan tersedia di sistem operasi IOS APP Store pada Mei-Juni 2016 mendatang.

“Aplikasi smartphone Catfiz versi Iphone bisa digunakan pada Mei-Juni 2016. Bila hal itu terjadi kami optimistis pengguna Catfiz akan bertambah dengan signifikan,” kata Mochammad Arfan, seperti dilansir Antara, Kamis (31/3/2016).

Menurut dia, pada saat itu Blackberry Messenger masih menjadi sebuah aplikasi smartphone eksklusif. Bahkan saat itu perangkat Android sudah mulai bermunculan meski belum mengambil takhta sistem operasi yang paling banyak digunakan. Para pengguna Android kala itu banyak yang ingin menggunakan layanan BBM namun tidak memiliki perangkat Blackberry.

Sekitar Maret 2011, ia dan temannya Jagad Hariseno mulai berpikir untuk menciptakan sebuah aplikasi messenger yang dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia sendiri.

“Saya berpikir, kenapa tidak ada provider lokal yang bisa melayani kebutuhan penduduk lokal juga? Setelah kurang lebih setahun melakukan persiapan, akhirnya aplikasi smartphone Catfiz resmi diluncurkan pada November 2012,” kata warga Surabaya ini.

Alasan kenapa aplikasi smartphone Catfiz hanya ada di Android, Arfan mengatakan karena pada saat itu Android jangkauannya luas. “Pertumbuhan smartphone Android pesat. Bahkan di Indonesia, 90% masyarakat menggunakan Andorid,” ujarnya.

Ada beberapa fitur aplikasi smartphone Catfiz di antaranya dapat berbagi file hingga 50 MB, memfasilitasi grup dengan member mencapai 2.000 orang dalam satu grup, kemudian comment status yang memungkinkan pengguna bisa saling berkomentar di status pengguna lain, hingga fasilitas media sosial lain seperti repost, like atau unlike, bahkan quote.

Adapun yang unik dari Catfiz dibandingkan aplikasi messenger lain adalah menjadi platform komunikasi personal yang mempunyai fitur sosial media. Bisa berbagi file dalam bentuk dokumen, video, gambar, bahkan saling komentar di status pengguna.

“Aplikasi smartphone Catfiz justru membidik komunitas atau organisasi. Kami mencoba memberikan fasilitas itu sebab di messenger lain tidak bisa menampung grup dengan jumlah member yang besar. Justru itu yang menjadi kebutuhan orang Indonesia,” katanya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sebelumnya mengajak msyarakat Indonesia menggunakan aplikasi yang berjalan menggunakan jaringan Internet operator telekomunikasi OTT buatan Indonesia yakni Qlue, Catfiz, dan Sebangsa.

Untuk mendukung aplikasi buatan anak negeri tersebut, Menkominfo meminta masyarakat yang menggunakan aplikasi pesan singkat seperti Whatsapp, BBM, Line dan lain sebagainya juga menggunakan aplikasi buatan lokal.

Pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berniat untuk menjadikan OTT nasional go international. Perbincangan masalah itu sudah dilakukan sejak setahun lalu antara Pemerintah dengan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh lndonesia (ATSI).

Akhirnya, impian itu dapat terealisasi dengan dipilihnya tiga aplikasi smartphone lokal, hasil karya putra-putri Indonesia yang akan didukung pemerintah. ATSI pun memberi dukungan kepada aplikasi OTT nasional terpilih yakni Qlue.co.id, Catfiz.com, dan Sebangsa.com.

Sementara Menkominfo Rudiantara berharap tiga aplikasi chatting itu akan mampu menjadi katalisator bagi pengembangan industri kreatif yang berbasis pada teknologi digital.

Menurutnya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang paling aktif menggunakan berbagai produk digital. Sudah lama Indonesia dikenal sebagai ibukota sejumlah media sosial. Tidak heran apabila semua OTT raksasa dunia kini memiliki perhatian khusus ke kita. Potensi pasar Indonesia, kata menteri, sangat besar.

“Nah, fakta itu semestinya memang menjadi pengingat agar kita jangan hanya menjadi pengguna OTT asing, namun juga mampu menciptakan sendiri OTT yang digunakan oleh orang sedunia. Saya yakin kita pasti bisa, karena teknologi digital pada dasarnya membuka kesempatan luas kepada setiap orang untuk bisa berkreasi,” ujarnya, seperti dikutip dari Detik.

Menkominfo menambahkan, perkembangan industri kreatif berbasis digital dalam negeri akan menjadi modal penting bagi bangsa lndonesia untuk bersaing di pentas global. Hal itu juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk membangun OTT Nasional guna mendorong terwujudnya Digital Ekonomi di lndonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya