SOLOPOS.COM - Menkominfo Kerja Sama dengan Baidu (Detik)

Aplikasi smartphone buatan perusahaan start-up Indonesia menjadi incaran Baidu.

Solopos.com, JAKARTA – Start-up Indonesia menjadi bidikan developer aplikasi asal China, Baidu. Kabarnya, Baidu tengah mempertimbangkan untuk mencaplok aplikasi buatan Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

President Baidu Zhang Ya-Qin menyebut Indonesia adalah pasar potensial untuk merilis aplikasi Internet. Karena itu pula Baidu berani jorjoran berinvestasi di tanah air.
Rencananya Baidu akan menyediakan dana US$1 juta dalam bentuk investasi pemasaran dan teknologi yang disediakan melalui berbagai platform yang dimilikinya. Raksasa internet asal China ini juga akan membangun infrastruktur kerja bagi startup di tiga kota, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

“Sangat penting bagi Baidu untuk membantu developer aplikasi di sini agar dapat sukses di Indonesia. Dan kami ingin membawa mereka (developer lokal) ke China,” kata Zhang, seperti dikutip Solopos.com dari Detik.

Baidu menargetkan dalam tahun pertama program ini akan ada 300 startup. Dengan rata-rata startup menghasilkan 5 aplikasi maka akan ada 1.500 aplikasi untuk program go local dan untuk program go global akan diambil 15 startup yang paling baik.

Dijelaskan Marketing Manager Baidu Indonesia Iwan Setiawan, angka tersebut tidak menjadi patokan utama. Pasalnya setelah diseleksi ternyata yang qualified kurang atau bisa lebih dari 15, maka akan diambil semua.

Selanjutnya dari yang terbaik ini, akan disaring kembali untuk memilih mana yang bisa dibawa ke Negeri Panda. Salah satu penilaiannya dilihat MoboMarket.

“Sang developer tentus harus sukses dulu di sini, sebagai tolak ukuranya dari jumlah pengguna yang banyak. Barulah akan di bawa ke China,” kata Iwan.

Sesaimpainya di China, pihak Baidu akan turut membantu melokalkan aplikasi tersebut agar sesuai pasar China, misalnya dari segi bahasa dan tampilan.

“Misalnya tombol Yes. Di Indonesia biasanya tempatnya di kanan. Sementara di China tempatnya di kiri. Banyak developer yang kurang ngeh. Tapi tim Baidu akan membantu mengubahnya,” terang Iwan.

Lebih lanjut Iwan mengatakan selain pendanaan akan banyak aktivitas lain yang dilakukan Baidu untuk meningkatkan ekosistem digital di Indonesia. Diantaranya melakukan technology transfer dan feeding dengan mengadirkan tokoh sukses startup di tanah air.

“Sedari awal Baidu masuk ke Indonesia dua tahun lalu, kami ingin mengembangkan startup dan konten lokal,” pungkas Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya