SOLOPOS.COM - Mahasiswa program studi Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Derta Isyajora Rakhman memperkenalkan aplikasi Blindformation dalam sebuah wawancara di kampus UGM Yogyakarta, Selasa (17/11/2015). (Harian Jogja/Desi Suryanto)

Aplikasi Pilkada DIY rancangan mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Derta Isyajora Rakhman ini mebmantu tuna netra

Harianjogja.com, SLEMAN – Informasi yang disuguhkan saat pemilihan umum, khususnya pilkada, memang tidak bisa menjangkau semua orang berkebutuhan khusus. Misalkan saja para penyandang tuna netra.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal ini yang membuat Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Derta Isyajora Rakhman menciptakan Blindformation.

Blindformation berupa aplikasi khusus untuk memberikan informasi pilkada bagi penyandang tunanetra. Aplikasi ini dapat membantu tunanetra untuk mengetahui profil kandidat dan informasi seputar Pilkada 2015.

“Aplikasi ini dapat membantu penyandang tunanetra mengetahui profil kandidat dan informasi seputar Pilkada 2015. Namun hingga kini hanya sebatas informasi,” kata Derta di Gedung Pusat UGM, Selasa (17/11/2015).

Derta menjelaskan, Blindformation menggunakan panduan berbasis suara dan papan ketik, untuk membangun interaksi dengan rekan tunanetra. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam dua mode, yakni mode mandiri dan mode pendampingan.

“Pada mode mandiri, kursor setiap halaman juga sudah diatur sedemikian rupa sehingga pengguna tidak perlu menggunakan dan menggerakkan mouse dan hanya perlu menekan tombol angka untuk melanjutkan ke menu selanjutnya,” kata Derta.

Informasi yang telah tersedia pada aplikasi ini adalah profil-profil kandidat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Keterbatasan tunanetra, membuat mereka terkadang tidak dapat mengikuti perkembangan Pilkada ataupun rentan terhadap praktik-praktik curang. Padahal, jumlah suara dari penyandang disabilitas lumayan banyak.

“Saya berharap agar ini dapat bermanfaat bagi rekan tunanetra dalam mengikuti Pilkada 2015. Saya akan mencoba mengembangkan lagi aplikasinya untuk daerah-daerah lain. Aplikasi ini dapat diakses pada alamat blindformation.org,” kata Derta.

Derta memang dikenal fokus membuat aplikasi untuk memudahkan tuna netra. Buktinya, aplikasi ciptaannya berhasil menjadi pemenang untuk kategori disabilitas pada Pilkada Apps Challenge Code for Vote 4.0 yang diadakan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia dan Perludem, 8 November 2015 silam.

Derta berencana mengembangkan lebih lanjut aplikasi tersebut sebelum Pilkada 2015 digelar. Harapannya, nantinya Blindformation bisa menjangkau tunanetra di seluruh Indonesia untuk membantu mereka mengenali kandidat pemimpin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya