SOLOPOS.COM - Logo aplikasi PeduliLindungi. (Gambar: Playstore)

Solopos.com, SOLO – Pemerintah mewajibkan penggungunaan aplikasi PeduliLindungi untuk selama mengakses beberapa tempat kegiatan. Namun, aplikasi PeduliLindungi itu masih banjir kritikan dari warganet.

Aturan mewajibkan menggunakan aplikasi tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor 39 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level, 4,3 dan Level 2 Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di wilayah Jawa dan Bali. Regulasi itu diteken Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada 6 September 2021.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com di Play Store, Jumat (10/9/2021), aplikasi ini telah diunduh 10 juta pengguna dan mendapatkan rating 3,6.  Sayangnya, aplikasi ini masih menuai banyak kritikan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Polres Boyolali Sosialisasikan PeduliLindungi kepada Pedagang Pasar hingga Nasabah Bank

Solopos.com mencoba melihat dari statistik pemberian rating. Pengguna paling banyak memberi bintang lima, disusul bintang satu, bintang empat, bintang tiga lalu baru bintang dua.

Pemberi bintang satu lebih banyak mengeluhkan sistem yang tidak menemukan kecocokan nomor induk kependudukan (NIK). “Sangat buruk aplikasinya. Saat saya ingin konek kartu vaksi menggunakan NIK tidak bisa dengan pesan “NIK tidak sesuai dengan KTP” padahal nomer NIK sudah benar,” ulas pengguna dengan akun Muhammad Rafli.

Sementara akun A S juga mengomentari mengenai kesiapan pemerintah dan relevansi dalam menunjuk pengembang aplikasi yang diperuntukkan untuk skala nasional ini. “Lokasi buatan terdeteksi! Maksudnya gimana??? Jika memang ada kendala mohon beri info kemana kami bisa mengemailkan/kontak jika ada issue seperti ini !! Tolong kalau membuat aplikasi skala nasional penting seperti ini lebih proper & memilih developer yang kompeten!!!,” tulis A S.

Baca Juga: Akun Terverifikasi Instagram, Baru Punya Gibran di Antara Kepala Daerah Soloraya

Begitu pula pemilik akun Tojuk Dinak. Dia mengeluhkan kinerja aplikasi yang belum berhasil untuk membantu pihaknya mengakses sertifikat vaksin. “Carut marut sistem kerjanya, temen saya  vaksin di tempat yang sama 1 hari langsung keluar sertifikat. Punya istri saya lebih dulu vaksin hampir 1 minggu belum keluar sertifikatnya. Malah di aplikasi disuruh cek datanya, padahal data sudah benar, dulu surat untuk vaksin juga sudah benar, saya cek berkali-kali malahan. Aplikasi ga jelas, rmit. Aneh. Mohon disambungkan yang bagus dengan di lapangan biar cepat outputnya, di audit sistem aplikasinya,” tulis Tojuk Dinak.

Ada pula pengguna yang mengeluhkan aplikasi yang terlalu sering meminta pembaruan. Seperti dituliskan pemilik akun Agus Heriyanto. “Aplikasi koq minta update Mulu, ga layak untuk di pakai. Banyak anak negeri yang bisa buat lebih bagus. Kenapa ga kerjasama dengan gojek/grab yang lebih dulu menggunakan sistem GPS. Saya punya 2 aplikasi itu ga pernah susah & GPS selalu lancar. Coba deh rangkul 2 aplikasi itu untuk kerjasama supaya di gunakan lancar. Cape saya selalu update. Di buka ga bisa. Tiba2 muter terus jaringannya. Tolong di benahi. Ini yang pakai aplikasi seluruh warga Indonesia jangan di persulit pemakaian nya,” kata Agus Heriyanto.

Baca Juga: Solusi Menghadapi SMS Pinjol

Masih bernada mengeluh, Solopos.com mencoba mengambil sampel ulasan lain yakni Syaidatus Syaripah. “Saya baru saja mau menggun aplikasi ini guna untuk kepentingan yang sekarang, dimana Aplikasi ini tentu nya wajib dimiliki setiap warga negara Indonesia, namun saya tidak dapat menemukan jalan keluar, baru masuk dengan no HP berkali² tidak bisa, masuk dengan Email pun kode OTP tidak masuk di email, daftar pun tidak bisa, beri tau kami aplikasi apa yang baik untuk mendapatkan sertifikat Vaksin Covid-19, saya harap Aplikasi dapat lebih baik, efesien, lebih mudah digunakan Masyarakat Indonesia,” tulis Syaidatus Syaripah.

Selanjutnya, penelusuran dilanjutkan Solopos.com menuju pengguna yang telah memberi bintang lima pada sistem rating Google PlayStore. “Sejauh ini sangat membantu, khususnya untuk saya pribadi. Walau kadang ada error login, tapi dapat teratasi pada saat ada update berikutnya. Kalau boleh kasih saran, utk update berikutnya tolong ukuran font/hurufnya pada Sertifikat Vaksin minta diperbesar lagi, khususnya untuk font/huruf Nama. Terima Kasih, salam sehat dan peduli selalu,” tulis pemilik akun Edi Junaedi.

Sementara itu, pemilik akun Mohamad Mirza Bin Roslan juga menuliskan keluhan walau bintang lima telah dia sematkan. “PeduliLindungi sudah semakin Baik dan Aman seiring rilisnya update! Hanya saja setiap selesai update, PeduliLindungi tidak membaca data cache terakhir kali sehingga membuat pengguna harus Login kembali dari awal. Kestabilan koneksi diperlukan untuk proses Login/Pendaftaran yang lebih cepat. Peningkatan UI juga diperlukan untuk layar yang lebih besar (khususnya untuk pengguna Tablet)! Terimakasih banyak!” tulis Mohamad Mirza Bin Roslan.

Ada pula komentar positif yang datang dari Veliana Rizky. Pengguna ini menyatakan pentingnya aplikasi untuk menunjang data perjalanan orang. “Sangat bagus untuk dapat mendeteksi perjalanan atau riwayat perjalanan orang. Sehingga dengan hal-hal tersebut dapat mendeteksi riwayat perjalanan masyarakat guna pencegahan virus Covid 19. Juga guna membantu pemerintah dalam hal penanggulangan Virus covid 19. Aplikasi ini juga berguna oleh pemilik mall, rumah makan, dan fasilitas umum, ibadah dalam hal mengukur kapasitas yang dikunjungi sehingga kapasitas terpakai tidak melebihi dari kapasitas terpasang. Load dari pengunjung dapat diketahui,” tulis Veliana Rizky.

Baca Juga: Speedtest Rilis Peta Sinyal, Kawasan Gambir Paling Ramai Warna

Selanjutnya ada pula komentar dari pemilik akun Edo Halfaisen Tambunan. Dia lebih condong menuliskan ikhwal sinkronisasi data akun. “Masuk ke Browser melalui link pemberian SMS ada info nya.., tapi masuk ke aplikasi nya…, informasi nya gak ada. Artinya Singkronisasi akun peduli lindungi nya gak ada, ( NB: jika sudah ? 5 ulasan yg saya berikan berarti kinerja nya sesuai FAKTA ),” tulis Edo Halfaisen Tambunan.

Masih dari pemberi bintang lima, Endra Gunawan mempertanyakan tentang sertifikat vaksin. “Mav mau tanya saya dah vaksin 2 x tp knp sertifikat vaksin yang baru ada cm 1 aja y pak/bu??? Pd hal sy vaksin yg k 2 tgl 28 Juli 21…sampai skrng blm ada sertifikat yg k 2 nya pak/ bu… Mohon info n bantuannya y pak/ bu… Trimakasih,” tulis Endra Gunawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya