SOLOPOS.COM - CEO Go-Jek, Nadiem Makarim (Liputan6.com)

Aplikasi ojek digital Go-Jek mengaku telah memberhentikan lebih dari 7.000 pengemudi (driver).

Solopos.com, JAKARTA – Pengembang aplikasi ojek digital Go-Jek mengatakan telah memberhentikan lebih dari 7.000 pengemudi (driver) dalam beberapa waktu terakhir.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

CEO Go-Jek Nadiem Makarim menuturkan ?pemecatan langsung tersebut terjadi lantaran terjadinya order fiktif yang dilakukan oleh driver-driver tak bertanggung jawab. “Setelah melakukan penelurusan, kami menemukan lebih dari 7.000 Driver se-Nusantara terlibat dalam kasus order fiktif. ?

Mereka ini tidak mengambil penumpang, tetapi menerima pendatapan jutaan rupiah setiap bulan,” kicau Nadiem seperti dikutip dalam akun twitter resmi Go-Jek (@gojekindonesia), Selasa (1/12/2015).

Dia menuturkan keputusan tersebut diambil setelah pihak manajemen berkonsultasi dan mendengar aspirasi dari driver. Bukan itu saja, lulusan Harvard tersebut juga telah memberikan peringatan berkali-kali bahwa semua pihak yang curang akan ditindak.

“Kami sudah amati gerak-gerik driver dalam waktu lama. Kami pastikan semua driver yang terkena suspend memang melakukan order fiktif,” paparnya.

Nadiem mengaku proses pemecatan driver pelaku order fiktif memang berat bagi manajemen. “Meski begitu, hal tegas harus dilakukan demi menjaga dan meningkatkan kesejahteraan para diver,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya