SOLOPOS.COM - I-Doser (Youtube)

Aplikasi kontroversial I-Doser akan diblokir pemerintah apabila benar-benar berbahaya.

Solopos.com, JAKARTA — Pengakses Internet atau netizen dihebohkan dengan munculnya aplikasi kontroversial I-Doser. Aplikasi tersebut dikabarkan bisa membuat penggunanya berhalusinasi seperti mengonsumsi narkoba.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabar adanya aplikasi kontroversial I-Doser sudah didengar Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara. Menurutnya, pihak kementerian sedang meneliti aplikasi ini berbahaya atau tidak.

“Sebetulnya kalau aplikasi kontroversial I-Doser bukan dalam artian dia physical narkoba ya. Itu teori hipnotis atau apa, teman-teman di pihak Kemkominfo sedang mengecek hal tersebut,” kata Rudiantara, seperti dilansir Liputan6.com, Selasa (13/10/2015).

Evaluasi terhadap aplikasi kontroversial  I-Doser akan selesai hari ini, apabila dianggap berbahaya maka akan langsung diblokir. Rudiantara menegaskan mudah baginya untuk memblokir aplikasi tersebut.

“Kalau masyarakat katakan ini berbahaya, ya kita blok. Itu cepet kok. Ada panelnya. Hari ini dievaluasi, kalau harus diblokir ya diblokir? Kalau tidak ya tidak,” tuturnya.

Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh pakar teknologi informatika, tapi juga melibatkan psikolog. Rudiantara menilai ada permainan sugesti yang dikirimkan ke otak oleh aplikasi kontroversial tersebut.

“Seakan-akan seperti konsumsi narkoba, kita juga harus konsultasi dengan psikolog karena yang tahu itu kan masalah sugesti,” tandas Rudiantara.

Berdasarkan situs resminya, www.i-doser.com, aplikasi kontroversial I-Doser membantu stimulasi perasaan dengan perantaraan alat komunikasi. Nantinya pengguna dapat memutar suara yang dapat menenangkan perasaan.

Dikutip dari Okezone, Selasa (13/10/2015), aplikasi kontroversial I-Doser bukan sesuatu yang baru. Aplikasi I-Doser telah muncul sejak beberapa tahun lalu dan diklaim dapat membuat penggunanya seolah tengah mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Suara yang dihasilkan aplikasi kontroversial I-Doser dalam sebuah penelitian oleh psikiater Daniel Amen memang dapat memengaruhi otak. Menurutnya, pengaruh I-Doser berbeda-beda bagi setiap orang dan setiap otak yang di-scan merespons dengan hasil yang berbeda.

Suara aplikasi kontroversial I-Doser diklaim dapat berbahaya untuk anak-anak, karena mereka memiliki otak yang sedang berkembang. I-Doser bisa mengubah fungsi otak dan belum diketahui apakah pengaruh audio tersebut baik untuk otak atau justru sebaliknya.

Berikut ini link video salah satu contoh pengguna aplikasi kontroversial I-Doser di Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=nr249VCATRk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya