SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Aplikasi android ini berisi pembacaan buku untuk mempermudah pengakses dalam membaca buku

Harianjogja.com, JOGJA—Buku merupakan jedela dunia. Membaca buku bisa memberikan ilmu, kesenangan, kesegaran pada pikiran. Seiring berkembangnya dunia digital, banyak aplikasi yang menawarkan membaca buku secara digital yang bisa dilakukan melalui perangkat ponsel pintar tanpa  membawa buku tebal. Namun, intinya tetap sama yaitu membaca.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Maliome Hackerspace mencoba menawarkan pengalaman berbeda kepada  masyarakat melalui aplikasi Listeno yang bisa diunduh melalui ponsel pintar. Listeno memberikan pengalaman berbeda karena pengguna tidak perlu membaca tetapi hanya perlu mendengarkan  buku-buku yang ada di dalamnya.

CEO Listeno Afit Husni mengatakan, Listeno merupakan aplikasi audiobook agar para pengguna bisa mendapatkan buku dalam bentuk audio layaknya mendengarkan musik.

Niat awal pembuatan Listeno didasari banyaknya data yang mengatakan minat baca buku menurun. “Apakah memang karena orang malas membaca atau enggak ada waktu luang,” ujar dia, ketika ditemui di Maliome Hackerspace, Jl Kyai Mojo, Jogja, Jumat (26/2/2016).

Listeno pun hadir untuk mengisi gap tersebut. Penggemar buku bisa tetap menikmati  buku di tengah kesibukan mereka. Aplikasi seperti ini sudah populer di luar negeri sehingga ia dan rekannya berupaya menghadirkan aplikasi serupa dengan sentuhan Indonesia.

“Bukunya dalam Bahasa Indonesia baik dari penulis dalam negeri  maupun luar negeri,” ucap dia.

Aplikasi ini secara resmi diluncurkan pada 11 September 2015. Aplikasi ini dikembangkan berawal dari gagasan ingin membuat sesuatu yang baru oleh Afit dan rekannya Irwan Karta pada 2014.

Setelah mengumpulkan dan membentuk tim, awal 2015 aplikasi ini dikerjakan sampai akhirnya siap dinikmati oleh masyarakat. Listeno pun menjadi aplikasi pertama yang menyediakan buku untuk didengarkan.

“Sejauh ini, penerimaan masyarakat cukup baik. Sampai sekarang sudah ada 10.000 pengunduh dengan 3.000 pengguna yang aktif. Umpan balik mereka bermacam-macam, rata-rata suka,” papar dia.

Sejak diluncurkan, sudah ada sekitar 100 buku yang bisa didengarkan. Ada yang gratis ada pula yang berbayar dengan voucher. Saat ini, mereka tengah mengupayakan implementasi pembayaran yang lebih mudah misalnya memakai kartu kredit, transfer, dan pulsa. Implementasi ini diharapkan bisa rilis bulan depan.

Ia menjelaskan, bagaimana sebuah buku menjadi bisa didengarkan. Proses itu diawali dengan kerja sama dengan penerbit, kemudian penerbit akan mengirimkan buku baik dalam bentuk fisik maupun pdf. Oleh tim Listeno, buku itu akan diaudiokan dengan narator di studio. Ada 10 narator yang terdaftar di mana ada lima narator yang aktif. Setelah itu, akan ada proses edit kemudian diunggah.

Lama sebuah buku untuk dinarasikan hingga diunggah memerlukan waktu yang berbeda-beda. Hal itu tergantung dari tebal tipis halaman dan tingkat kesulitan buku. Untuk buku biasa dengan jumlah halaman 300 hingga 400 halaman memerlukan waktu tujuh hingga 10 hari. Buku yang tebal seperti Game of Throne memerlukan waktu hingga satu bulan oleh lima orang narator.

“Naratornya semua terlatih sehingga pendengar tetap bisa tahu tokoh siapa yang berbicara ketika ada percakapan di dalamnya,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya