Solopos.com, SOLO — Sejumlah perusahaan kini menghadapi kesulitan finansial di tengah pandemi virus corona. Banyak perusahaan yang dipusingkan denga gaji karaywan dan tunjangan hari raya (THR).
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, menjelaskan banyak perusahaan yang mulai kesulitan membayar gaji karyawan. Sebagian perusahaan, menuruntya, sudah tidak punya pemasukan, ditambah hampir tidak ada lagi dana cadangan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Nekat Cari Masjid Buat Salat Jumat, Atalarik Syach Akhirnya Minta Maaf
"Sudah susah [buat bayar gaji]. Sudah dari bulan Maret itu sudah mulai kesulitan ya karena cash flow-nya enggak ada, enggak ada revenue [penghasilan), gimana mau bayar. Kan enggak ada uang masuk. Enggak ada uang masuk dan kebanyakan perusahaan enggak punya cadangan yang cukup," katanya kepada Detik.com, Kamis (9/4/2020).
Menurutnya, perusahaan kebingungan jika masih harus dituntut membayar THR dan gaji sesuai yang diatur oleh pemerintah. THR akan tetap dibayar namun dengan penyesuaian keuangan perusahaan, entah dicicil atau ditunda.
"Jadi itu sudah kebanyakan yang memang sudah nggak sanggup [bayar gaji]. Jadi kalau nanti disuruh tuntut THR ya kembali ke cashflow ya. Kalau cash flow-nya enggak ada, apa yang mau dibagi," ujarnya.
Penemuan Mayat: Pria-Wanita Tewas di Kontrakan Banyuanyar Solo Diduga Keracunan Cairan
Kondisi tersebut, lanjut Haruyadi, sudah disampaikan ke Kementerian Ketenagakerjaan. Ia menjelaskan kesulitan yang dihadapi perusahaan, termasuk terkait gaji dan THR.
"Itu yang sudah saya sampaikan ke Kemnaker sih ini situasinya begini lo di lapangan. Kan kita kemarin juga video conference dengan berbagai sektor," imbuhnya.
Ia menambahkan masih ada sebagian kecil perusahaan yang mampu menalangi gaji dan THR karyawan. "Kebetulan yang mampu itu masih punya cash inflow. Nah itu masih bisa lah. Tapi kalau yang sama sekali sudah tutup kan susah," pungkas ketum Apindo tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
