SOLOPOS.COM - Ketua Apindo Karanganyar, Edy Darmawan. (Istimewa-dokumen pribadi)

Solopos.com, KARANGANYAR — Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Karanganyar mengakui sulit mengantisipasi terjadinya pemutusan hubungan kerja alias PHK sebelum Ramadan berakhir dan Lebaran 2021 di wilayah itu. Dugaan itu didasari keuangan sebagian besar perusahaan masih belum pulih akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Ketua Apindo Karanganyar, Edy Darmawan, mengakui pemutusan hubungan kerja (PHK) sudah terjadi di sejumlah perusahaan di Karanganyar sebelum memasuki Ramadan. Menurutnya, perusahaan yang melakukan hal tersebut merupakan perusahaan yang saat ini belum bisa pulih dari dampak ekonomi akibat wabah Covid-19. Dia menekankan imbauan dari pemerintah untuk tidak mem-PHK karyawan tidak bisa diberlakukan sama di setiap perusahaan.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Baca Juga: Kata Astrologi Pasangan Zodiak Ini Cocok Jadi Pasangan Hidup

“Memang terdengar klise, tapi memang dampak Covid-19 ini sangat terasa untuk perusahaan-perusahaan di Karanganyar. Imbauan untuk tidak mem-PHK itu tidak bisa disamaratakan. Harus dilihat per kasus. Karena untuk perusahaan yang bergerak di kebutuhan sekunder akan terdampak karena daya beli masyarakat kurang dan mempengaruhi pendapatan perusahaan. Kalau yang bisa survive pastinya akan mempertahankan karyawan mereka dan tetap membayarkan THR sesuai hak karyawan,” ucap dia kepada Solopos.com, Senin (12/4/2021).

Edy mengimbau kepada perusahaan-perusahaan di bawah payung Apindo Karanganyar yang sudah mampu memulihkan keuangan agar tidak mengikuti langkah mem-PHK karyawan untuk menghindari pembayaran THR.

“Kalau dari Apindo, kami hanya mampu mengimbau karena semua itu kebijakan dari internal perusahaan. Kalau sudah mampu bangkit jangan mem-PHK juga dan segera menyiapkan anggaran untuk membayarkan THR sesuai hak karyawan,” imbuh dia.

Suara KSPI Jateng

Terpisah, Perwakilan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jateng, Eko Supriyanto, mengatakan serikat kerja saat ini terus berupaya berkomunikasi dengan perusahaan-perusahaan di Karanganyar untuk mengantisipasi adanya PHK sebelum Lebaran. Tak hanya terkait PHK, pihaknya juga berupaya agar karyawan menerima hak pembayaran THR tanpa harus dicicil.

“Memang dari laporan yang kami terima banyak yang sudah di PHK sebelum Ramadan. Kami saat ini juga berupaya berkomunikasi agar tidak terjadi lagi dan jangan sampai dibayar dicicil atau dipotong seperti pengalaman tahun kemarin. Karena uang THR ini sangat dibutuhkan karyawan. Di momen Ramadan ini biasanya pengeluaran akan meningkat karena harga bahan pokok juga naik, THR ini diharapkan bisa menutup kekurangan biaya kebutuhan itu,” beber dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya