SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KARAGANYAR</strong> — <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180910/494/938956/kebakaran-hutan-gunung-lawu-berlanjut-pemadaman-hanya-bisa-manual" target="_blank" rel="noopener">Api masih membara di sejumlah lokasi di hutan Gunung Lawu</a> hingga Senin (10/9/2018). Akibatnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menutup seluruh jalur pendakian ke puncak Lawu.</p><p>Pemkab mengeluarkan surat No. 556/778/2018 tentang Penutupan Jalur Pendakian. Surat yang ditujukan kepada Koordinator Wana Wisata Puncak Lawu Tawangmangu itu dibuat pada Senin ini.</p><p>Surat itu menjelaskan kebakaran hutan di Gunung Lawu cukup parah dan dianggap membahayakan keselamatan pendaki Gunung Lawu. Oleh karena itu Pemkab menutup jalur pendakian ke Gunung Lawu mulai Senin hingga batas waktu yang belum ditentukan. Surat itu ditandangani Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto.</p><p>"Keselamatan menjadi prioritas. Buat apa mengejar uang [pemasukan], tidak ada habisnya. Tutup semua jalur. Dari Dinas berikan pengumuman dipasang di pintu masuk jalur pendakian. Semua jalur ditutup karena memang udara panas, angin panas ekstrem, kebakaran. Itu membahayakan pendaki," kata Titis saat dihubungi <em>Solopos.com</em>, Senin.</p><p>Pemkab sudah berkoordinasi dengan Perum Perhutani KPH Solo terkait penutupan seluruh jalur pendakian selama <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180910/494/938956/kebakaran-hutan-gunung-lawu-berlanjut-pemadaman-hanya-bisa-manual" target="_blank" rel="noopener">kebakaran hutan Gunung Lawu</a>. Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perum Perhutani Solo, Eka Muhamad Ruskanda, membenarkan hal itu. Bahkan menurut Eka, sapaan akrabnya, seluruh jalur pendakian Gunung Lawu di wilayah Jawa Tengah maupun Jawa Timur sudah ditutup.</p><p>"Semuanya, jalur Jatim juga sudah tutup. Pertimbangannya mengendalikan orang segitu banyak untuk enggak bikin api [unggun] di atas [hutan] kok susah. Ada surat resmi penutupan jalur. Batas waktu penutupan sampai situasi dan kondisi memungkinkan. Saat api padam silakan mendaki," kata Eka saat dihubungi Solopos.com, Senin.</p><p>Eka menyampaikan seluruh aktivitas di <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180904/516/937898/hutan-gunung-lawu-di-ngawi-terbakar" target="_blank" rel="noopener">hutan Gunung Lawu</a> dilarang, termasuk berkemah. Dia meminta pemakluman pecinta alam, pendaki, maupun warga yang ingin menuju puncak Gunung Lawu maupun sekadar berkemah.</p><p>"Perkemahan [dilarang] sampai akhir September lah atau saat kemarau selesai. Mohon batalkan rencana pendakian hingga kondisi tenang. Kebakaran ini membuat lahan puluhan hektare habis. Hingga hari ini ada dua [lokasi kebakaran] di Mongkrang dan Banjarsari [ke arah dekat bumi perkemahan]. Wilayah BKPH Lawu Utara," jelas dia.</p><p>Sri Sumi Handayani</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya