SOLOPOS.COM - Kobaran api kebakaran Gunung Merbabu terlihat dari Gladagsari, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/9/2019). (Antara-Aloysius Jarot Nugroho)

Semarangpos.com, SEMARANG — Api kembali muncul di Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Jateng bakal menggunakan metode water bombing guna memadamkan kebakaran di Gunung Merbabu tersebut.

Namun, karena kondisi medan dan letak mata air saat ini masih didata dan dalam pemantauan wilayah maka pelaksanaan water bombing membutuhkan waktu. Harus dipastikan sarana pendaratan helikopter agar tidak menimbulkan kerusakan rumah warga atau kondisi berbahaya lainnya.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Kepala BPBD Jateng, Sudaryanto, mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Merbabu memang masih terjadi. Padahal sebelumnya, Minggu (15/9/2019) lalu, dikabarkan sudah padam.

Ekspedisi Mudik 2024

“Minggu, saat Pak Ganjar [Gubernur Jateng Ganjar Pranowo] meninjau ke sana, memang sudah padam. Tapi angin kan kencangnya luar biasa, jadi mungkin ada bara yang belum benar-benar padam membesar lagi,” kata Sudaryanto, Kamis (19/9/2019).

Dia juga membenarkan adanya sejumlah desa terdampak karhutla. Sebab pipa yang mengalirkan air dari tuk atau mata air Sipendok rusak terbakar sehingga warga tak mendapat pasokan air. “Itu [pipa yang rusak] sepanjang 3 km laporannya,” tambahnya.

BPBD Jateng, kata dia, sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait. Terutama yang memiliki peralatan untuk water bombing. Di sisi lain biaya water bombing yang juga tidak murah.

“Sekali jalan, satu jam terbang itu sudah ratusan juta [rupiah]. Nah ini milik BNPB masih difokuskan di Kalimantan jadi kita nanti pinjam ke Penerbad,” ujarnya.

Kendati demikian, kata Sudaryanto, Karhutla yang terjadi jauh dari pemukiman warga. Hanya saja, pipa yang digunakan untuk saluran air dari tuk letaknya tidak dipendam sehingga ikut terbakar saat peristiwa.

“Sampai saat ini proposal darurat kebakaran masih dibuat, nanti tinggal disampaikan ke Pak Gub untuk ditindaklanjuti,” tambahnya.

Sinergi antara sukarelawan, aparat TNI dan Polri, hingga warga saat ini masih sangat berarti dalam pencegahan meluasnya kebakaran. Dia berharap warga yang terdampak bisa bersabar dan turut membantu pemadaman.

“Sampai saat ini saya belum dapatkan data lengkap, itu dari kalak [kepala pelaksana] BPBD Boyolali yang tahu persis. Kita juga harus lihat, pakai Heli itu di wilayah mana bisa mendarat. Dipastikan juga tidak ada SUTET [saluran udara tegangan ekstra tinggi listrik] jadi semua aman,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya