SOLOPOS.COM - Petugas pemadam kebakaran atau Damkar Wonogiri saat mengevakuasi remaja yang tidak bisa melepas cincin dari jarinya di Kantor Damkar Wonogiri, Selasa (3/8/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Seorang remaja perempuan di Wonogiri terpaksa harus mendatangi Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri karena cincin di jarinya tak bisa dilepas. Padahal, cincin itu baru dibelikan oleh orang tuanya.

Kejadian yang menimpa NJ, warga Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri itu terjadi pada Selasa (3/8/2021), sekitar pukul 12.30 WIB. Hal itu diungkapkan oleh Kepala UPTD Damkar Wonogiri, Joko Santosa, saat dimintai keterangan wartawan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Bantuan Mengalir untuk Bocah Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Klaten

Menurut dia, remaja itu masih duduk di bangku kelas XII SMA. Awalnya anak itu dibelikan cincin oleh orang tuanya. Pada Selasa pagi, cincin itu dicoba dimasukkan ke jarinya. Awalnya sudah merasa sesak, namun tetap dipaksa. Akhirnya cincin tidak bisa dilepas.

“Karena tidak bisa dilepas dan merasa sakit, pada siang hari di bawa ke sini [kantor Damkar Wonogiri]. Saya yang lihat waktu dilepas merasa kasihan juga,” ungkap dia.

Cara melepaskan cincin, kata dia, petugas Damkar menggunakan benang. Benang dibundel atau disimpulkan dan dimasukkan ke dalam cincin. Kemudian cincin ditarik menggunakan benang itu secara perlahan.

“Ya evakuasi melepas cincinnya tadi hati-hati, kalau langsung ditarik tidak berani. Diberi air juga agar mudah dan tidak membuat perih jari. Sekitar lima menit sudah bisa terlepas. Tangannya sudah agak bengkak tadi, mungkin karena sesak dan efeknya jadi sakit itu,” ujar dia.

Selama bertugas di Damkar Wonogiri, Joko mengaku baru kali pertama diminta tolong masyarakat untuk melepas cincin di jari. Di sisi lain, petugas Damkar juga tidak diberi pelatihan khusus untuk menangani orang yang tidak bisa melepas cincin.

Baca Juga: Pengunjung Malioboro Jogja Dibatasi 200 Orang per Zona

“Tapi teman-teman banyak pengetahuannya. Ketika ada kejadian biasanya mereka melihat dan mempelajari tekniknya. Jadi saling bertukar pengalaman dan sering-sering melihat tekniknya aja, kalau latihan khusus tidak ada,” kata dia.

Meski baru kali pertama menangani orang yang tidak bisa melepas cincin, petugas damkar bersedia membantu jika ada kejadian serupa. “Tidak apa-apa minta bantuan kami. Gratis tidak bayar,” kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya