Solopos.com, WONOGIRI -- Situasi saat ini menjadi beban bertubi-tubi bagi warga Desa Jeblogan, Kecamatan Karangtengah, Wonogiri. Tak hanya direpotkan karena pandemi Covid-19, warga di desa itu juga direpotkan ulah babi hutan atau celeng.
Sudah tak berpenghasilan karena Covid-19, hasil olah pertanian pun musnah karena dilahap babi hutan. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Persatuan Menambak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Solo mengadakan kegiatan bantuan kemanusiaan di Desa Jeblogan, Minggu (10/5/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Tak hanya penyerahan sembako kepada masyarakat, Perbakin Solo juga mengadakan perburuan babi hutan di Wonogiri.
Bocah Cilik Asal Boyolali Ini Viral Sebagai Selebgram, Ternyata Begini Awal Mulanya
Katua Panitia sekaligus Wakil Ketua Klub Rajawali Perbakin Solo, Sugiarto, mengatakan penyerahan bantuan sembako sebagai bentuk kepedulian Perbakin Solo terhadap warga terdampak Covid-19. Sembako yang disalurkan sebanyak 60 bungkus, yang berisi beras, telur dan mi instan.
Bantuan tersebut diprioritaskan kepada 20 warga Jeblogan yang selama ini menjadi tour guide anggota Perbakin saat berburu. Sisanya diberikan kepada Pemerintah Desa Jeblogan agar disalurkan kepada warga yang berhak menerima.
Pengendalian Babi Hutan
“Warga Jeblogan sudah kami anggap seperti keluarga kami sendiri. Kami saling berbagi dan membantu. Ketika saat ini ada warga yang terdampak Covid-19, kami coba meringankan beban mereka. Jadi kami berburu di wilayah jeblogan tidak sekedar berburu saja, kalau hanya berburu tidak terjalin silaturahmi. Tetapi kami juga melakukan aksi kemanusiaan. Kekeluargaan dengan warga sudah terbentuk,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu.
Meningkat Tajam, Jumlah Karyawan Dirumahkan di Wonogiri Capai 1.933 Orang
Setelah pembagian sembako selesai, dilanjutkan dengan kegiatan pengendalian hama babi hutan. Kegiatan tersebut sudah mendapatkan rekomendasi dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan laporan dari warga desa setempat.
Ketua Bidang Buru Perbankin Solo, Edi Sumarsono, mengatakan pengendalian celeng untuk membantu warga. Saat ini tengah marak celeng merusak tanaman warga, seperti padi, kacang, ketela, dan ubi-ubian.
Pengendalian celeng, menurut dia, dilakukan ketika keadaan darurat. Dalam berburu, anggota selalu menjalankan kode etik yang sudah ditetapkan Perbakin. Selain itu, penggunaan senjata api harus mendapatkan izin dari Polda Jateng.
Bukan Dionisius Prasetyo, Keluarga Ungkap Nama Asli Didi Kempot
“Kami tidak asal menembak, ada kriteria hewan yang diperbolehkan diburu. Hewan yang sedang hamil, kawin, menyusui, dan masih berusia anak tidak diperkenankan ditembak. Yang menjadi sasaran yaitu induk babi hutan, yang usianya sudah tua. Jadi saat proses pengendalian babi yang ditembak hanya satu ekor hingga tiga ekor. Tidak semua kami tembak, kalau banyak yang ditembak berarti pemusnahan, bukan pengendalian,” kata dia.
Sementara itu, Kades Jeblogan, Bambang Purwanto, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Perbakin Solo. Bantuan tersebut akan diberikan kepada warga yang membutuhkan, khususnya yang terdampak Covid-19.
Bupati Wonogiri Tegaskan Tak Tolak Pemudik, Tapi...
Kabar mengenai maraknya babi hutan di Wonogiri yang merusak pertanian warga dibenarkan oleh Bambang. Selain babi hutan, terkadang juga ada kera yang masuk perkampungan.
Ia tidak mengetahui kenapa hewan tersebut merusak pertanian dan sebagian masuk kawasan perkampungan. Dugaan sementara makanan di hutan sudah berkurang.
Bambang menyebut hingga saat ini di wilayah permukiman masih dalam kondisi aman. Pihaknya meminta bantuan Perbakin sebagai langkah pengendalian.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
