SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan. (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO -- Dua guru sekolah dasar atau SD Kota Solo mengalami nasib sial karena kena tipu hingga jutaan rupiah menjelang pensiun. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Solo mengingatkan para pegawai untuk berhati-hati.

Para ASN Pemkot Solo diminta berhati-hati jika menerima telepon dari orang yang mengaku sebagai utusan BKPPD. Informasi yang Solopos.com peroleh, dua guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) itu tertipu oleh orang yang mengaku sebagai pegawai BKPPD.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dua guru itu mengirimkan uang jutaan rupiah kepada orang tersebut dengan alasan untuk mengurus pencairan dana Bapertarum lantaran hendak pensiun.

Cawawali Solo Teguh Prakosa Sempat Kampanye Di Rumah Keluarga Wanita Terbakar Dalam Mobil Sukoharjo

Kepala BKPPD Solo, Nur Hariyani, mengatakan dua guru tersebut masing-masing berasal dari SD Sayangan dan SD Sriwedari.

“Guru SD Sayangan bernama Lastriyani mengirim uang ke rekening atas nama Ridha Munawar senilai Rp3,9 juta. Sedangkan guru SD Sriwedari bernama Christina mengirim lebih banyak, Rp19,9 juta, ke rekening atas nama Sudarno. Keduanya mendapat panduan melalui telepon,” katanya kepada Solopos.com melalui telepon, Kamis (22/10/2020).

Hariyani mengatakan kedua guru sudah melaporkan kasus penipuan tersebut ke pihak yang berwajib sesuai lokasi ATM yang mereka gunakan.

Perkembangan Covid-19 Solo: Muncul 8 Kasus Baru, Meninggal Tambah 1 Orang

Tidak Pernah Mensyaratkan Uang

Ia menyayangkan adanya dua guru SD Kota Solo yang kena tipu tersebut mengingat BKPPD tidak pernah mensyaratkan uang saat pengurusan berkas. Nur mengaku tidak mengetahui bagaimana si penipu bisa mendapatkan data pegawai yang akan pensiun.

“Kami tidak pernah menyerahkan data apa pun ke siapa pun yang meminta. Nah, penipu tersebut mengaku bernama Budi, utusan BKPPD. Sebelum transaksi, para guru itu tidak meminta konfirmasi kepada kami dan memang tidak ada pegawai BKPPD Solo yang namanya Budi,” ucap Hariyani.

Pengamat: Pilkada Sukoharjo Akan Jadi Pertarungan Pemilih Loyalis Vs Swing Voters

BKPPD sudah mengirimkan surat peringatan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Dalam surat itu, Kepala BKPPD menegaskan tidak pernah memberikan penugasan kepada ASN BKPPD melalui pesan singkat, telepon, atau Whatsapp guna meminta data ASN yang akan pensiun atau sudah pensiun dengan alasan pengurusan taperum atau alasan yang lain.

“Kami juga berharap ASN menyampaikan pada pimpinan OPD kalau ada informasi yang mengarah kepada upaya tindak penipuan melalui berbagai media yang tersedia,” ucap Hariyani.

Uji Coba Awal November, KRL Jogja-Klaten Tinggal Tunggu Pemindahan Kabel PLN

Mencatat Nomor Telepon

Ia berharap para pegawai Pemkot Solo untuk waspada terhadap berbagai modus penipuan dengan dalih apa pun agar tak mengalami hal serupa dengan guru SD yang kena tipu.

Kemudian, pegawai juga mesti mencatat nomor telepon dan nomor rekening bank oknum yang berusaha melakukan tindak pidana penipuan dan meneruskan informasi itu kepada BKPPD.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, menyebut Pemkot tak pernah meminta uang atau pun imbalan terkait pengurusan kepegawaian. Seluruhnya tanpa biaya apa pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya