SOLOPOS.COM - Agus Riyanto (Dok.SOLOPOS)

Agus Riyanto (Dok.SOLOPOS)

Klaten (Solopos.com)–Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Klaten 2011 mengalami defisit Rp 75 miliar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan ringkasan draf APBD-P2011 yang dicermati Espos, Jumat (9/9/2011), pendapatan APBD Klaten setelah perubahan (APBD-P) mencapai Rp 1.325.960.879.000.

Jika dibandingkan APBD 2011 (APBD murni) terdapat penambahan senilai Rp 107.603.233.000. APBD murni senilai Rp 1.218.357.656.000.

Penambahan itu berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp 71.580.476.000, dana perimbangan dari pemerintah pusat Rp 917.330.057.000 dan pendapatan lain-lain Rp 337.050.346.000.

Sementara itu, total belanja dalam APBD-P mencapai Rp 1.400.086.976.000. Dalam alokasi belanja itu terdapat penambahan senilai Rp 100.212.765.000. Belanja dalam APBD murni mencapai Rp 1.299.874.211.000.

Belanja tersebut terdiri atas belanja tidak langsung Rp 1.042.669.568.000 dan belanja langsung Rp 357.417.408.000. Jika total pendapatan setelah perubahan senilai Rp 1.325.960.879.000, total belanja APBD senilai Rp 1.400.086.976.000, maka APBD-P Klaten 2011 mengalami defisit sekitar 75 miliar.

“Memang ada defisit sekitar Rp 75 miliar. Tetapi defisit itu selalu ada setiap tahun. Defisit itu nanti akan kami tutup dengan pembiayaan daerah,” jelas Ketua DPRD Klaten, Agus Riyanto.

Pembiayaan daerah yang dimaksud berasal dari Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (Silpa) 2010 senilai Rp 62.793.184.000, penerimaan pinjaman daerah senilai Rp 18.750.000.000, penerimaan piutang daerah senilai Rp 2.527.913.000, dana cadangan senilai Rp 2.000.000.000, dan penyertaan modal atau investasi Pemkab Klaten senilai Rp 7.945.000.000.

Total pembiayaan daerah yang akan digunakan untuk menutup defisit APBD-P 2011 senilai Rp 74.126.097.000.

Namun, politisi PDI Perjuangan itu menekankan pentingnya mendongkrak PAD sebagai salah satu solusi mengatasi defisit APBD.

“Defisit itu tidak boleh dibiarkan. Peningkatan PAD dan efisiensi anggaran program kerja tetap harus dilakukan,” tandas Agus.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Klaten, Sartiyasto, mengemukakan total belanja pegawai setelah perubahan mencapai Rp 950.407.857.000.

Sebelumnya, dalam APBD 2011 belanja pegawai dianggarkan Rp 873.350.569.000. Jadi, total belanja pegawai untuk sekitar 16.000 pegawai negeri sipil (PNS) di Klaten terdapat penambahan senilai Rp 80.289.791.000.

(mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya