SOLOPOS.COM - Ilustrasi Rancangan APBD (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, KLATEN — Tunjangan profesi guru dan tambahan penghasilan (tamsil) guru merupakan sumbangan terbesar dalam sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) APBD Klaten 2013 yang mencapai Rp250 miliar. Dari jumlah itu, silpa untuk tunjangan guru sebesar Rp92,5 miliar.

Silpa tersebut dari hasil perhitungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Klaten. Dana sebesar Rp92,5 miliar itu terdiri atas dana sertifikasi Rp83 miliar dan tambahan penghasilan guru Rp9,5 miliar. Menurut Kepala Bidang Anggaran DPPKAD Klaten, Wardoyo, silpa dari sertifikasi guru merupakan akumulasi dari silpa selama tiga tahun terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pada 2012 masih ada dana sertifikasi yang belum dibayarkan selama dua bulan yakni November dan Desember. Di tahun itu, dana yang tersisa ada Rp11 miliar. Dan pada 2011 juga masih ada sisa sebesar Rp6 miliar,” katanya saat ditemui wartawan di DPPKAD,” Selasa (7/1/2014).

Sedangkan pada 2013 ini, lanjut dia, total anggaran untuk sertifikasi guru ditambah dengan silpa dua tahun sebelumnya menjadi Rp334 miliar, dan terserap sekitar Rp251 miliar. Sedangkan total anggaran untuk tamsil guru sebesar Rp15,11 miliar dan yang terserap hanya Rp5,53 miliar. Perhitungan itu berdasarkan laporan terakhir pencairan dana yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten.

“Belanja pegawai khususnya guru, merupakan penyumbang silpa terbesar. Tapi penyebabnya apa, kami tidak tahu secara pasti karena itu kewenangan di Disdik. Kami hanya memproses pencairan dana jika ada kegiatan yang sudah dilaksanakan,” tuturnya.

Kepala DPPKAD Klaten, Sunarno, menambahkan besaran silpa yang mencapai Rp250 miliar itu merupakan jumlah terbesar selama lima tahun terakhir. Sedangkan pada 2012 lalu, besaran silpa hanya Rp81 miliar. “Selain belanja pegawai yang tidak direalisasikan, silpa juga berasal dari sektor lain seperti perjalanan dinas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran. Ada juga sisa anggaran dari lelang proyek,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Disdik Klaten, Muzayin, mengatakan sedang tugas di luar kota sehingga tidak tahu secara pasti jumlah silpa dari dana sertifikasi dan tamsil untuk guru tersebut. Namun, ia menyatakan dari silpa 2013, ada yang digunakan menutup tunjangan sertifikasi guru yang belum diberikan pada 2012 lalu.

“Ini saya sedang tugas di luar kota sehingga tidak hapal rincian jumlahnya. Tapi, yang pasti, silpa 2013 sebanyak Rp40 miliar akan kami gunakan membayar dana sertifikasi yang belum diberikan selama dua bulan pada 2012,” katanya saat dihubungi Solopos.com Selasa.

Hanya, lanjut dia, untuk pembayarannya masih menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Januari ini. Hasil audit tersebut akan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk petunjuk teknisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya