SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)

APBD Karanganyar, gaji pegawai Pemkab Karanganyar masih menjadi pos anggaran terbesar di APBD 2016.

Solopos.com, KARANGANYAR–Gaji pegawai Pemkab Karanganyar masih menjadi pos anggaran terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Karanganyar 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gaji pegawai menyedot sekitar 58 persen atau Rp1,1 triliun dari total belanja APBD 2016 senilai Rp1,99 triliun. Penjelasan tersebut disampaikan Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto, saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Selasa (1/12/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Politikus dari PDI Perjuangan (PDIP) tersebut menilai proporsi anggaran untuk belanja pegawai belum mencapai angka ideal. Menurut dia, masih cukup besarnya anggaran gaji pegawai di Karanganyar dikarenakan kebijakan pemberian gaji ke 14 tahun depan.

Alokasi anggaran gaji ke-14 PNS merupakan kebijakan pemerintah pusat. Cukup besarnya belanja gaji pegawai membuat alokasi anggaran pembangunan fisik belum proporsional.  “Gaji pegawai masih paling besar dari alokasi APBD tahun 2016,” tutur dia.

Di sisi lain, APBD 2016 Karanganyar telah disetujui bersama DPRD dan eksekutif, Senin (30/11/2015). Pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp1,91 triliun, sedangkan belanja daerah Rp1,99 triliun. APBD 2016 Karanganyar direncanakan defisit Rp85,2 miliar.

Penandatanganan persetujuan terhadap APBD 2016 dilakukan dalam rapat paripurna DPRD, Senin. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, ditemui wartawan, mengatakan defisit Rp85,2 miliar tidak masalah. Sebab angkanya di bawah enam persen dari APBD. Selain itu, Yuli menjelaskan defisit sebesar itu diyakini akan tertutup dengan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2015.

“Silpa tahun depan diperkirakan Rp95,2 miliar. Defisit tahun 2016 kita tutup pakai Silpa tahun ini. Yang Rp10 miliar untuk penyertaan modal,” kata dia.

Disinggung ihwal nilai anggaran untuk belanja pegawai, Yuli, panggilan akrabnya, mengakui masih di atas 50 persen. Tapi dia beralasan belum menghitung persentase dan nilainya.  “Kalau paling besar iya, tapi saya belum hitung persentasenya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya