SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

APBD Karanganyar 2015 dikritik lantaran kurang cermat dalam merancang pendapatan daerah.

Solopos.com, KARANGANYAR Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar kurang cermat merancang dan memproyeksikan target pendapatan daerah pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2014.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyampaikan hasil evaluasi Raperda dan Raperbup tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Karanganyar 2014.

Surat tertanggal 9 Juli itu bernomor 900/009397. Pemerintah Provinsi Jateng mengritik Pemkab kurang cermat dalam merancang target pendapatan daerah pada APBD. Selain itu, Pemkab dinilai kurang akurat menetapkan target pendapatan daerah sehingga realisasinya berbeda jauh dengan target pendapatan yang ditetapkan dalam APBD.

Contohnya, realisasi total pendapatan daerah Karanganyar tahun 2014 senilai Rp1,6 triliun atau 107,22% apabila dibandingkan realisasi pendapatan daerah pada 2013 sekitar 104,26% atau Rp1,3 triliun.

“Ini artinya kan Pemkab kurang cermat dalam perencanaan. Ke depan harus lebih cermat. Termasuk mencermati sumber dan potensi. Seharusnya sebelum perencanaan itu ada analisis potensi sehingga cermat membuat pos anggaran,” kata anggota Badan Anggaran (Banggar) dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Endang Muryani, saat ditemui wartawan, Jumat (24/7/2015).

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jateng juga menyoroti perencanaan dan pelaksanaan belanja daerah pada APBD 2014. Pemkab dinilai kurang maksimal menyerap anggaran belanja. Pemerintah Provinsi Jateng meminta Pemkab mengatur strategi mempercepat penyerapan anggaran.

“Penyerapan anggaran di bawah target. Ini kan artinya Pemkab kurang cermat dalam penganggaran dan tidak ada skala prioritas penganggaran. Pemkab juga kurang cermat mengamati potensi di Karanganyar,” tutur anggota Banggar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Tony Hatmoko.

Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, akan menindaklanjuti masukan dan evaluasi dari Pemerintah Provinsi Jateng itu. Samsi mengakui ada pendapatan yang melebihi target. Tetapi, ada juga belanja yang belum sesuai rencana.

“Akan ditindaklanjuti evaluasi dari Gubernur. Kami memang mendapat catatan tentang pendapatan yang melebihi target dan kurang dari target. Ada juga belanja yang belum sesuai target,” ungkap Samsi saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya