SOLOPOS.COM - Ilustrasi korupsi (Ethixbase.com)

Kejadian OTT bisa jadi pelajaran bagi pemkab untuk lebih ketat dalam pengawasan.

Harianjogja.com, WONOSARI – Sekretaris Komisi B DPRD Gunungkidul Arif Wibowo mengatakan, operasi tangkap tangan yang dilakukan Polres Gunungkidul bisa menjadi momentum untuk memperbaiki proses perbaikan retribusi yang dilakukan selama ini. Dia pun menilai, kebocoran retribusi bukan barang baru dan sudah terjadi sejak lama.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

“Bukan ini saja, karena saya juga sempat menadapt laporan dari kerabat tentang pemberian tiket masuk kawasan pantai yang tidak sesuai dengan jumlah yang dibayarkan,” kata Arif, kemarin.

Menurut dia, pemberian tiket yang tidak sesuai dengan jumlah uang yang dibayarkan merupakan modus yang sering digunakan dalam permasalah kebocoran retribusi. “Mungkin ada yang masuk melalui jalur tikus, tapi jumlahnya tidak begitu banyak,” kata Politikus PKS ini.

Dia pun berharap, kejadian OTT bisa menjadi pelajaran bagi pemkab, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan terhadap petugas tarik retribusi sehingga kejadian tersebut tidak lagi terulang. Arif menilai akibat kebocoran itu berdampak terhadap pendapatan asli daerah yang berkurang hingga miliaran rupiah. “Saya kira setiap tahunnya potensi kehilangan bisa lebih dari Rp1 miliar,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya