SOLOPOS.COM - Aksi aparat yang tengah mencopot spanduk penolakan penambangan batu andesit di Desa Wadas Purworejo, Selasa (1/3/2022). (Instagram @lbhsemarang)

Solopos.com, SEMARANG — Aparat gabungan yang terdiri atas TNI, polisi, dan Satpol PP mendatangi Desa Wadas di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng). Aparat Satpol PP kemudian mencopoti banner atau spanduk-spanduk berisi penolakan warga atas penambangan batu andesit untuk proyek Bendungan Bener.

Video petugas Satpol PP yang tengah melakukan pencopotan spanduk ini pun turut dibagikan di berbagai media sosial, seperti Instagram. Salah satu akun Instagram yang membagikan aksi aparat yang dianggap memberikan intimidasi ke warga adalah @lbhsemarang.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Baca juga: Warga Desa Wadas Sampaikan Protes kepada Beberapa Instansi di Jakarta 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Lembaga Bantuan Hukum Semarang (@lbhsemarang)

Dalam video yang dibagikan akun @lbhsemarang itu tampak aparat Satpol PP mencopot spanduk-spanduk yang terpampang di pinggir jalan di desa tersebut. Sedangkan aparat kepolisian memantau dan mengawasi kegiatan tersebut. Akun tersebut juga menjelaskan kronologi kedatangan aparat ke Desa Wadas dan melakukan pencopotan banner atau spanduk berisi penolakan penambangan batu andesit.

“Senin, 28 Februari 2022 warga Wadas mendapat undangan pengajian Isra’ Mi’raj yang akan diselenggarakan Pemerintah Desa pada Selasa, 1 Maret 2022 pukul 14.00 WIB di Balai Desa Wadas,” tulis akun @lbhsemarang sambil membagikan dua slide video dan satu foto yang berisi aksi aparat saat mencopoti spanduk.

Dalam pengajian tersebut akan hadir juga Gus Muwafiq sebagai penceramah dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen,” sambungnya.

Namun pagi ini, sekitar pukul 10.00 WVI polisi, tentara, dan satpol PP memasuki Desa Wadas dan kembali merampas banner dan poster-poster penolakan tambang dari warga Wadas,” imbuh akun @lbhsemarang.

Baca juga: Menolak Kuari Batu Andesit Desa Wadas Mencegah Tanah Longsor

Akun @lbhsemarang pun menganggap aksi itu tidak bisa dibenarkan. Mereka menilai poster-poster itu merupakan bentuk aspirasi dari sebagian warga yang menyatakan menolak wilayah desanya dijadikan lahan penambangan batu andesit.

“Hal itu tidak dibenarkan atas alasan apa pun, banner dan poster-poster tersebut merupakan sebagian dari hak warga untuk bersuara dan menyampaikan pendapat,” tulis akun tersebut.

Kami kabarkan bahwa sampai detik ini, kami masih konsisten menolak pertambangan batu andesit di Desa Wadas. Saiki menolak, sesuk menolak, selamanya menolak! Wadas Lestari Tolak Quarry!”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya