SOLOPOS.COM - Ilustrasi mendeteksi virus cacar monyet. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Picu 58 kematian di seluruh dunia, apakah virus cacar monyet berbahaya? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 1.284 kasus suspek penyakit ini dilaporkan di Republik Demokratik Kongo (RDK) hingga 8 Mei 2022. Dari laporan tersebut juga diketahui ada 58 kematian akibat penyakit tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk menjawab pertanyaan apakah virus cacar monyet berbahaya, ketahui terlebih dulu bagaimana cara penularan penyakit ini. Penyakit itu ditularkan melalui kontak yang sangat erat dengan si penderita dan kebanyakan dari mereka sembuh dalam hitungan minggu.

Baca Juga: Banyak Ditemukan pada Kaum LGBT, Cacar Monyet Bukan Penyakit Gay

Sedangkan gejala yang dirasakan meliputi demam, nyeri otot, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, dan ruam kulit seperti lecet.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan cacar monyet atau monkeypox merupakan jenis penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya (zoonosis).

“Cacar monyet termasuk dalam kriteria zoonosis sebagai penyakit yang ditularkan dari hewan,” kata Mohammad Syahril saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Rabu (25/5/2022).

Baca Juga:  Ini Beda Cacar Monyet dan Cacar Air

Ia mengatakan Kemenkes merangkum penyakit cacar monyet ke dalam fenomena one health disease yang berkaitan antara manusia, lingkungan, maupun hewan.  Hingga saat ini Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes belum mendeteksi satupun kasus cacar monyet di Indonesia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI, Senin (23/5), mengatakan fenomena tersebut berkaitan dengan hipotesis di mana penyakit yang berasal dari hewan menuju ke manusia.

Mengutip Antara, Minggu (22/5/2022), kasus penyakit yang diakibatkan virus zoonis ini hingga kini sudah dilaporkan di Inggris, Portugal, Spanyol, Swedia, dan Amerika Serikat. Kasus cacar monyet di Eropa pertama dikonfirmasi pada 7 Mei 2022 pada seseorang yang kembali ke Inggris dari Nigeria, di mana cacar monyet merupakan penyakit endemik.

Baca Juga: Waspadai Virus Cacar Monyet

Sejak itu, Portugal telah mencatat 14 kasus dan Spanyol telah mengonfirmasi tujuh kasus. Amerika Serikat dan Swedia juga masing-masing melaporkan satu kasus. Pihak berwenang Italia telah mengonfirmasi satu kasus, dan mencurigai dua kasus lain.

Untuk menjawab apakah virus cacar monyet berbahaya, ketahui terlebih dulu dua varian utama penyakit ini yaitu varian Kongo yang lebih parah dengan tingkat kematian hingga 10 persen dan varian Afrika Barat yang memiliki tingkat kematian sekitar 1 persen. Kali pertama diidentifikasi pada monyet, penyakit itu biasanya menyebar melalui kontak dekat dan sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah.

Mengutip hellosehat.com pada Rabu (25/5/2022), orang-orang dewasa muda, remaja, dan anak kecil serta bayi lebih rentan terhadap infeksi monkeypox. Dari sekitar 10% kasus kematian yang dilaporkan sebagian besarnya adalah anak-anak.
Pada kasus gejala yang parah, orang yang terinfeksi bisa saja mengalami masalah kesehatan lainnya di masa awal infeksi.

Baca Juga: AS Konfirmasi Kasus Pertama Cacar Monyet 2022, Kenali Gejalanya

Seperti kasus yang diteliti dalam studi Clinical Manifestations of Human Monkeypox. Kelompok pasien yang terpapar virus melalui mulut atau saluran pernapasan menunjukkan gangguan pernapasan seperti batuk, radang tenggorokan, dan hidung berair.

Menurut CDC, penularan cacar air dari hewan ke manusia juga bisa terjadi lewat gigitan hewan, kontak langsung dengan cairan atau lesi kulit hewan atau kontak tidak langsung dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus.

Kasus penularan monkeypox dari satu orang ke orang lain umumnya sangat minim. Penularan virus cacar monyet antar manusia seringnya berlangsung dari droplet yang berasal dari saluran pernapasan orang yang terinfeksi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya