SOLOPOS.COM - Ilustrasi berbuka puasa. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Kira-kira apakah puasa Syawal harus dilakukan secara berurutan atau boleh selang-seling?

Setelah melakukan puasa selama Ramadan dan merayakan Hari Raya Idulfitri, umat muslim dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Syawal. Dalam Islam, puasa Syawal hukumnya sunah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Keistimewaan puasa di bulan Syawal sendiri, pahalanya dihitung seperti berpuasa setahun penuh. “Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjurkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim).

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama atau NU online, puasa Syawal idealnya dilakukan setelah Hari Raya Idulfitri hari pertama, yakni tanggal 2-7 Syawal. Lalu, apakah puasa Syawal harus dilakukan secara berurutan atau boleh selang-seling?

Baca Juga: Ke Karanganyar, Jangan Lupa Coba 5 Kuliner di Pasar Tawangmangu Ini

Menjawab pertanyaan tersebut, Nahdlatul Ulama mengatakan puasa Syawal bisa dilakukan di luar tanggal 2-7 Syawal serta boleh tidak berurutan dan tetap mendapatkan keutaamaan dari puasa Syawal.

Sama seperti puasa lainnya, puasa Syawal juga terdapat niatnya. Tetapi, waktu membacanya tak harus di malam hari atau sebelum terbit Matahari sebagaimana puasa Ramadan. Umat muslim yang tak berniat di malam hari, bisa membacanya mendadak saat pagi atau siang hari. Dengan catatan, yang bersangkutan belum makan, minum, atau pun hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

Baca Juga: Hepatitis Akut Misterius Menular Lewat 2 Saluran, Ini Cara Mencegahnya

Berikut ini niat puasa Syawal yang dibaca saat malam hari.

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali lillaahi ta’aalaa.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah Ta’ala.

Baca Juga:  Ini Gejala Khas dari Hepatitis Akut dan Misterius pada Anak

Sementara itu, bagi umat muslim yang baru ingin berpuasa Syawal di pagi atau siang hari, Anda bisa melafalkan niatnya di bawah ini.

Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali lillaahi ta’aalaa.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah Ta’ala.

Baca Juga: Apakah Vaksin Hepatitis Bisa Cegah Hepatitis Akut Misterius pada Anak?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya