SOLOPOS.COM - Ilustrasi tidur pulas. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Apa yang terjadi pada tubuh saat kita tidur tentu bikin penasaran ya?  Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Tubuh punya standar proporsi waktu dalam beraktivitas sehari-hati, termasuk juga aktivitas tidur kita. Kebanyakan orang memilih tidur larut malam atau begadang sehingga meremehkan manfaat tidur teratur. Padahal jika sering kurang tidur di malam hari, kita bisa menjadi sulit untuk beraktivitas pada keesokan harinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tubuh pun tidak dapat menjalankan berbagai fungsinya dengan baik sehingga berpotensi meningkatkan risiko berbagai macam penyakit. Untuk itu, sebaiknya penuhilah waktu tidur. Jika mengalami gangguan tidur segera atasi atau konsultasikan ke dokter.

Berikut ini sejumlah hal apa yang terjadi saat kita tidur seperti dikutip dari hellosehat.com pada Rabu (14/9/2022):

1. Suhu tubuh menurun

Apa yang terjadi saat kita tidur adalah suhu tubuh turun. Tepat sebelum Anda tertidur, suhu tubuh inti Anda mulai menurun. Penurunan suhu tubuh ini memerintahkan otak untuk melepaskan melatonin, yakni hormon yang memengaruhi ritme sirkadian.

Ritme sirkadian atau yang Anda kenal juga dengan sebutan jam biologis tubuh ini bertugas untuk memberi tahu tubuh waktunya tidur dan bangun. Ketika hormon melatonin dilepaskan, otak mengirimkan sinyal pada tubuh untuk tidur.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Sering Tidur Siang Perbesar Risiko Kena Stroke

Nah, ketika Anda tertidur dan memasuki tahapan tidur REM, alias tahapan tidur paling nyenyak, suhu tubuh bisa menurun. Biasanya tubuh Anda akan menggigil saat kedinginan di waktu Anda terjaga, tapi selama tidur REM, tubuh kehilangan kemampuannya untuk mengatur suhu, dan sampai saat ini alasannya belum diketahui pasti.

2. Detak jantung, pernapasan, tekanan darah menurun

Ketika Anda lagi tidur, tubuh tidak perlu bekerja keras untuk memompa darah sebanyak saat Anda terjaga. Hal tersebut membuat sistem tubuh ini melambat, termasuk pula pernapasan Anda.

Melansir situs Mayo Clinic, orang yang tergolong sehat dan bugar, tekanan darahnya bisa menurun kurang dari 10% saat tertidur. Menurunnya tekanan darah saat Anda terlelap agar otot-otot jantung dan sistem pernapasan memiliki waktu rehat untuk memperbaiki diri.

Baca Juga: Benarkah Begadang Picu Stroke Seperti Curhatan Viral Wanita 21 Tahun?

Hal ini sangat penting bagi orang dengan tekanan darah tinggi untuk mendapatkan setidaknya tujuh jam penurunan tekanan darah sementara ini, demi mengurangi risiko penyakit jantung.

3. Tubuh  lumpuh total

Apa yang terjadi pada tubuh saat tidur adalah lumpuh total. Selama fase tidur REM, Anda tidak akan bisa menggerakkan satu ototpun, kecuali otot-otot yang mengendalikan mata dan sistem pernapasan. Kondisi ini Anda kenal dengan sebutan atonia.

Kondisi atonia ini bertujuan untuk menjaga tubuh dari gerak-gerik yang Anda sedang lakukan di alam mimpi. Pasalnya, beberapa gerakan tertentu bisa berbahaya untuk diri sendiri maupun pasangan Anda.  Tenang saja, kelumpuhan ini bersifat sementara, tapi dapat bertahan hingga sekitar 20 menit.

4. Merasa ingin jatuh saat tidur

Pernah mengalami sensasi bermimpi seperti terjatuh ke dalam jurang sehingga mengagetkan Anda terbangun di tengah malam? Anda tidak sendirian. Sensasi aneh yang bikin deg-degan ini dikenal sebagai sentakan hipnagogik.

Baca Juga: Manfaat Tidur Telanjang bagi Kesehatan Jiwa dan Raga

Biasanya ketika Anda bermimpi, tubuh Anda lumpuh tak bergerak. Sentakan hipnagogik adalah kejang otot bawah sadar yang terjadi selagi seseorang tertidur.  Terkadang Anda bisa mulai bermimpi duluan sebelum tubuh Anda benar-benar “mati”. Sensasi terjatuh dari tebing atau terjun bebas dari angkasa terjadi karena tubuh kebingungan masih berada di masa transisi antara terjaga dan tidur lelap.

Para peneliti tidak yakin apa yang menyebabkan sensasi jatuh ini, tapi sentakan hipnagogik lebih mungkin terjadi ketika Anda tidur dalam keadaan sangat lelah, kurang beristirahat, atau stres.  Sejumlah kondisi ini membuat otak ingin cepat-cepat tidur, tapi tubuh ketinggalan jauh untuk menyamai kecepatan otak.

5. Tubuh melaparkan diri

Saat Anda tertidur, sistem pencernaan tubuh terus mengatur kadar hormon lapar — leptin dan ghrelin.  Leptin membantu menghambat rasa lapar dan mengatur keseimbangan energi. Sementara ghrelin memiliki fungsi sebaliknya, yakni merangsang nafsu makan dan mengendalikan pelepasan insulin.

Baca Juga: Kurang Tidur, Banyak Nelayan di Wuryantoro Wonogiri Idap Hipertensi

Ketika Anda kurang tidur karena begadang, ini menyebabkan keseimbangan kedua hormon tersebut jadi berantakan. Inilah alasan kenapa kebanyakan orang setelah tidur larut malam bisa rakus makan sarapan yang tinggi kalori begitu bangun pagi.

6. Otak menajamkan ingatan

Meski tubuh hampir lumpuh total sepanjang malam, hal yang sama tidak berlaku bagi otak. Justru otak bekerja sama aktifnya selama kita tidur, seperti saat kita sedang terjaga.  Otak Anda sibuk memperkuat kenangan baru saat tubuh sedang asyik terlelap. Otak memproses segala macam informasi yang kita peroleh selama siang hari dan menyaring informasi yang tidak perlu.

Mungkin ada hubungan antara sel-sel otak yang diperkuat atau melemah selama tidur, tergantung pada seberapa banyak kita menggunakan bagian otak tersebut selama kita terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya