SOLOPOS.COM - Ilustrasi sesak napas. (Dok. Bisnis)

Solopos.com, SOLO — Banyak dialami oleh penyintas Covid-19, apa sih sebenarnya penyebab Long Covid-19 dan bagaimana cara mengatasinya?

Perlu diketahui, Long Covid-19 merupakan gejala-gejala yang masih muncul meski telah dinyatakan sembuh maupun negatif Covid-19. Biasanya, gejala-gejala ini muncul hingga berminggu-minggu dan bulanan.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Baca Juga:  Profil Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Jokowi Berharta Lebih dari Setengah Triliun

Penyebab terjadinya Long Covid-19 sendiri masih dalam penelitian. Tetapi, terdapat dugaan yang mengatakan Long Covid-19 disebabkan adanya kerusakan organ akibat virus dan sisa-sisa peradangan meski virusnya sudah tak ada.

Ekspedisi Mudik 2024

Orang lanjut usia, perempuan, perokok aktif dan juga gejala parah ketika terpapar Covid-19 pada minggu pertama biasanya lebih rentan terkena fenomena ini.

Baca Juga: Dari Australia, AS Hingga Inggris, Ini Latar Belakang Pendidikan GKR Hayu yang Dibilang Kampungan

“Long Covid-19 terjadi pada orang penyintas Covid-19, terutama yang berat dan masuk ICU atau pun tidak di ICU tetapi mengalami pengobatan yang tidak segera membaik [saat terpapar Covid-19]. Bahkan, hal ini terjadi sampai berminggu-minggu dan berbulan-bulan. Bisa sampai 2-3 bulan. Nah ini disebut Long Covid-19,” ujar Dokter Spesialis Paru-paru RSUD Dr Moewardi Surakarta, dr. Yusup Subagio Sutanto kepada Solopos.com, beberapa waktu yang lalu.

Adapun gejala Long Covid-19 yang kerap dialami sangat beragam, mulai dari kelelahan berlebihan, batuk, nyeri otot, sakit kepala, gangguan tidur, sesak napas, nyeri sendi, dan cemas berlebihan.

Baca Juga:  Borong Semua Menu di Tempat Makan, Sosok Ini Dijuluki Sultan Klaten

Selain itu, ada gejala lain berupa, mual, anosmia, hilangnya fungsi indera perasa pada lidah, vertigo, diare, serta nyeri tenggorokan.

“Fenomena ini bisa membuat penyintas Covid-19 tidak bisa beraktivitas secara lancar seperti sebelum terkena Covid-19. Gejala menjadi hambatan orang beraktivitas secara normal. Otomatis kalau sering sesak enggak bisa kenceng olahraganya. Jalan juga enggak kuat. Kalau tidur harus pakai bantal lebih dari satu. Ini ada yang langsung sembuh tapi ada juga menetap lama,” imbuh pria yang berprofesi juga sebagai dosen UNS ini.

Baca Juga:  Resep Rendang Khas Padang yang Otentik, Sajian Istimewa Iduladha

Berdasarkan hasil studi para ahli, semakin berat gejala yang penyintas alami saat terinfeksi Covid-19, semakin tinggi pula kemungkinan mengalami Long Covid-19.

Cara Mengatasi Long Covid-19

Meski belum diketahui penyebabnya secara pasti, Long Covid-19 bisa diatasi dengan cara rehabilitasi dan juga konsumsi obat-obatan khusus.

Perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan penyintas Covid-19 yang sebenarnya. Hal ini pula yang membuat penanganan setiap pasien berbeda-beda.

Baca Juga: Alasan Nia Ramadhani dan Suami Pakai Sabu: Pandemi dan Beban Kerja

“Maka dari itu diperlukan suatu rehabilitasi dan kalau perlu konsumsi obat-obatan khusus yang dilihat darii rontgen apakah paru-parunya banyak muncul jaringna parut atau tidak,” imbuh dr Yusup.

Selain itu, penyintas yang mengalami Long Covid-19 juga harus rutin untuk melakukan pemeriksaan mandiri, meliputi mengukur denyut jantung harian, menjaga pola makan, pola tidur, berhenti merokok, relaksasai dan juga latihan fisik secara bertahap.

Baca Juga: Rutin Bercinta Saat Pandemi Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh, Emang Beneran?

“Potensi munculnya Long Covid-19 inilah yang menyebabkan penyintas masih harus memantau kondisi kesehatannya dengan cukup ketat setelah dia
dinyatakan sembuh,” pesan dr Yusup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya