SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan tol (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Solopos.com, JAKARTA -- Proyek tol Solo-Jogja kini menanti restu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwana X, untuk menerbitkan izin penetapan lokasi (IPL).

Setelah IPL terbit, langkah selanjutnya adalah pematokan jalan tol. Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Solo-Jogja, Galih Alfandi, mengatakan IPL jalan tol Solo-Jogja ditargetkan dapat turun pada Juli 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah IPL turun, proses pematokan rute of way (ROW) dan tahapan lainnya dimulai. Tahapan dimaksud adalah pengukuran ricikan, inventarisasi bangunan dan tanaman pematokan ROW, musyawarah harga, pembayaran, hingga pelepasan hak serta sertifikasi.

Hotel di Solo Boleh Gelar Meeting dan Wedding, Tapi...

"Penyelesaian konsultasi publik yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 sudah selesai dilakukan. Setelah seluruh tahapan konsultasi publik selesai, kami masih menunggu terbitnya IPL," kata dia seperti dikutip Bisnis.com, Senin (22/6/2020).

Pihaknya berharap IPL bisa turun pada Juli sesuai target tahapan rencana pembangunan jalan yang sudah dijadwalkan. Jika IPL sudah diterbitkan maka seluruh kegiatan terkait proyek tersebut akan dilanjutkan sesuai protokol kesehatan.

"Setiap kegiatan nantinya, kami tentu menerapkan protokol kesehatan. Mulai memakai masker, cuci tangan, dan lainnya," tambah dia.

Pedagang Pasar di Boyolali Diajak Disiplin Pakai Masker

Konsultasi Publik Sempat Dihentikan

Proses konsultasi publik proyek tol Solo-Jogja terpaksa dihentikan saat pandemi Covid-19 pada Maret lalu. Dari 13 desa yang dilewati proyek tol Solo-Jogja hanya delapan desa yang saat itu belum menggelar konsultasi publik.

Delapan desa tersebut meliputi Desa Tirtomartani, Maguwoharjo, Condongcatur, Caturtunggal, Sariharjo, Sinduadi, Trihanggo, dan Tlogoadi.

Klaten Siapkan Protokol Kesehatan Desa Paseduluran Pengungsi Merapi

Sementara itu, Kepala Dinas Dispertaru DIY, Krido Suprayitno, mengatakan kelanjutan konsultasi publik selama pandemi Covid-19 dilakukan dengan tidak mengumpulkan warga tetapi digelar secara door to door.

"Delapan desa tersisa yang terkendala situasi dan kondisi pandemi Covid-19 sudah selesai pelaksanaan konsultasi publiknya. Kami tetap memerhatikan prosedur protokol kesehatan. Hasilnya baru saya rekap," ujar dia.

Krido mengatakan dengan skema konsultasi publik seperti itu ke depan diharapkan tahapan-tahapan kegiatan rencana pembangunan proyek tol Solo-Jogja tidak terganggu atau masih sesuai jadwal yang ditentukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya