SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit dada. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Pneumothorax sedang jadi pembicaraan warganet dan sempat jadi trending topic di Twitter, penyakit apa itu? Untuk menjaga kesehatan tubuh, simak ulasannya di info sehat ini.

Pneumotoraks adalah kondisi ketika udara terkumpul di rongga pleura, yaitu ruang di antara paru-paru dan dinding dada. Udara tersebut dapat masuk akibat adanya cedera di dada atau robekan di paru-paru. Akibatnya paru-paru jadi mengempis (kolaps) dan tidak bisa mengembang. Pneumotoraks merupakan penyakit paru-paru yang berbahaya, karena bisa mengancam nyawa bila tidak segera ditangani dengan tepat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan penyebabnya, kelainan ini dibagi dua yaitu pneumothorax trauma dan pneumothorax nontrauma. Pneumothorax trauma bisa terjadi akibat cedera pada dada. Sedangkan pneumotorax nontrauma bisa terjadi dengan atau tanpa didahului penyakit paru-paru.

Agar semakin mengenal apa itu pneumothorax ketahui dulu klasifikasinya berdasarkan tingkat keparahannya sebagai berikut seperti dikutip dari alodokter.com pada Jumat (12/4/2024):

1. Simple pneumothorax

Pada simple pneumothorax, hanya sebagian paru-paru yang kolaps, tetapi bisa menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah dan sesak napas. Simple pneumothorax bukan kondisi darurat, tetapi tetap perlu dipantau.

2. Tension pneumothorax

Pada tension pneumothorax, seluruh bagian paru-paru kolaps sehingga menyebabkan penurunan fungsi jantung dan organ tubuh lain. Tension pneumothorax dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani.

3. Open pneumothorax

Pada open pneumothorax, terdapat lubang terbuka di dada sehingga udara luar bisa keluar masuk ke dalam rongga pleura. Jika lubangnya makin besar, maka paru-paru akan makin mengempis sehingga penderitanya dapat sulit bernapas.

Pneumothorax dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya atau akibat sejumlah kondisi berikut:

– Penyakit paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, batuk rejan, kanker paru-paru, dan cystic fibrosis
– Cedera pada dada, misalnya akibat luka tembak, luka tusuk, benturan, patah tulang rusuk, atau prosedur medis, seperti biopsi dan CPR
– Pecahnya kantung berisi udara (bleb) di luar paru-paru akibat emfisema atau PPOK
– Gangguan keseimbangan tekanan udara di dalam dada akibat penggunaan alat bantu pernapasan (ventilator)

Pneumothorax pada dasarnya dapat dialami oleh siapa saja. Namun, orang dengan kondisi berikut lebih berisiko untuk mengalami pneumothorax:

– Berjenis kelamin pria
– Berusia 20 tahun-40 tahun
– Memiliki kebiasaan merokok
– Memiliki postur tubuh yang tinggi dan kurus, seperti pada penderita sindrom Marfan
– Memiliki keluarga dengan riwayat pneumothorax
– Menderita penyakit paru-paru, terutama PPOK
– Pernah terserang pneumothorax sebelumnya

Agar semakin tahu apa itu pneumothorax, ketahui pula gejalanya. Peningkatan tekanan udara di dalam pleura akan menghalangi paru-paru untuk mengembang saat menarik napas. Akibatnya, dapat muncul gejala berupa:

– Sesak napas
– Nyeri dada atau bahu seperti tertusuk, yang memburuk ketika menarik napas panjang atau batuk
– Keringat dingin
– Warna kulit kebiruan (sianosis)
– Jantung berdebar
– Lemas
– Batuk

Pada pneumothorax yang disebabkan oleh selain cedera, gejala di atas dapat berkembang dari waktu ke waktu ketika penderita beristirahat, tidur, atau saat terjaga. Namun, jika pneumothorax disebabkan oleh cedera, gejala di atas bisa cepat dirasakan oleh penderitanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya