SOLOPOS.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan penanaman kelapa genjah di Desa Sanggang, Bulu, Sukoharjo, Kamis (11/8/2022). (Istimewa).

Solopos.com, SOLO-Presiden Joko Widodo menanam kelapa genjah di Boyolali dan di Sukoharjo, tanaman apa itu? Di Kabupaten Sukoharjo, penyerahan bibit kelapa genjah dilakukan di Desa Sanggang, Bulu, Sukoharjo.

Dalam kegiatan itu presiden berharap industrialisasi usai penanaman juga harus disiapkan.  “Tapi yang paling penting setelah ini [kelapa genjah] ditanam disiapkan juga industrialisasinya. Karena apa? kelapa ini bisa dipakai untuk gula semut, minyak kelapa,” jelas Presiden Jokowi dalam jumpa pers di lokasi setempat, Kamis (11/8/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini [industrialisasi] harus disiapkan di sini, di setiap desa yang ada kelapa genjahnya, dalam jumlah yang banyak,” tambah Jokowi.

Lalu apa itu kelapa genjah? Kelapa genjah menjadi salah satu pilihan bagi para petani/pekebun untuk menambah pendapatannya. Tanaman kelapa terdiri dari dua tipe, yaitu kelapa dalam dan kelapa genjah.

Baca Juga: Jokowi Tanam Kelapa Genjah Bersama Petani di Ngemplak Boyolali

Mengutip laman Dinas Perkebunan dan Peternakan Banyuasin, Jumat (12/8/2022), perbedaan yang signifikan antara kelapa dalam dan kelapa genjah yaitu pada kecepatan berbuah, tinggi tanaman, dan ukuran serta jumlah buah. Pada kelapa dalam mulai berbuah pada usia tanam 6-8 tahun, tinggi bisa mencapai 30 meter, ukuran buah 1,5 hingga 2,5 kg/butir dan tiap pohon dapat berbuah 90 butir dalam setahun. Sedangkan kelapa genjah sudah dapat berbuah pada usia tanam 3-4 tahun, pada umumnya memiliki batang pendek sekitar 12 meter, ukuran buah kecil maksimal 1,5 kg/butir namun jumlah buah per pohon per tahun dapat mencapai 140 butir.

Melihat karakteristik tersebut, maka kelapa genjah cocok di tanam oleh petani/pekebun di pekarangan rumahnya karena mudah untuk memanennya bahkan oleh ibu rumah tangga sekalipun. Kelapa genjah dapat untuk sekedar diambil kelapa mudanya, dimanfaatkan kelapa tuanya sebagai santan bahkan yang lebih komersial adalah disadap niranya untuk produksi gula kelapa mengingat kelapa genjah tidak terlalu tinggi dan mengurangi resiko jatuhnya penderas.

Baca Juga: Kunjungan ke Sukoharjo, Presiden Minta Industrialisasi Kelapa Genjah

Setelah mengetahui apa itu kelapa genjah, berikutnya ketahui juga bahwa  benih harus bersertifikasi.  Saat ini kebun sumber benih yang sudah ditetapkan berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Perkebunan baru tersebar di lima provinsi yaitu Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Bali, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Sumber benih kelapa genjah ini terdiri dari varietas unggul nasional dan lokal.

Varietas unggul kelapa genjah saat ini antara lain Kelapa Genjah Salak, Kelapa Genjah Raja (GRA), Kelapa Genjah Kuning Bali (GKB), Kelapa Genjah Kuning Nias, Kelapa Genjah Pandan Wangi, Kelapa Genjah Coklat Kopyor, Kelapa Genjah Hijau Kopyor & Kelapa Genjah Kuning Kopyor, dan yang terakhir dilepas adalah Kelapa Genjah Entog Kebumen. Selain itu ada kelapa genjah lokal yang terdapat di Bali dan Kalimantan Timur.

Benih Kelapa Genjah

Setelah tahu apa itu kelapa genjah, ketahui pula bahwa total potensi benih pohon kelapa genjah tersebut hanya sekitar 800.000 batang–900.000 batang benih saja. Memang masih jauh dari target kebutuhan benih yaitu 5 juta batang. Oleh karena itu saat ini diperlukan identifikasi calon-calon sumber benih dari kebun-kebun kelapa genjah yang ada di daerah. Identifikasi ini untuk melihat kondisi fisik calon kebun sumber benih guna memenuhi persyaratan secara teknis.

Jika memenuhi persyaratan teknis, maka dapat diusulkan untuk dilakukan penilaian dan penetapan calon kebun sumber benih dalam rangka menambah kebun sumber benih yang sudah ada. Identifikasi ini perlu dukungan penuh dari daerah (provinsi dan kabupaten) sebagai pemilik wilayah dan mengetahui potensi daerahnya terutama untuk kelapa genjah.

Baca Juga: Kunjungi Boyolali, Jokowi Ajak Warga Tanam Kelapa Genjah hingga Cabai

Penanaman kelapa genjah di pekarangan rumah dapat memberikan manfaat ekonomi bagi petani kelapa Indonesia. Dalam prosesnya tentu butuh kerja sama dan dukungan serta kolaborasi dari semua pihak baik dari dewan/asosiasi, perusahaan, litbang, pemerintah pusat/daerah dan petani untuk memenuhi ketersediaan sumber benih yang cukup. Mengembalikan kejayaan kelapa Indonesia dimulai dengan meningkatkan pendapatan petani dari pekarangan rumah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya