SOLOPOS.COM - Sejumlah anak bermain di dekat bendera-bendera partai yang dikibarkan. Bendera Partai UMNO yang berupa bendera berwarna merah putih dengasn gambar keris dan bendera koalisi Barisan Nasional yang berwarna biru dengan gambar neraca atau timbangan terlihat di sini. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Solopos.com, JAKARTA–Dua calon Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin, berebut kursi perdana menteri (PM) dengan mendapatkan cukup suara guna membentuk pemerintahan menjelang tenggat yang diberikan Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmah Shah.

Para pemimpin partai di Malaysia diberikan waktu hingga Senin (21/11/2022) pukul 14.00 waktu setempat, untuk memberi tahu raja mengenai perdana menteri pilihan mereka dan aliansi yang telah mereka bentuk.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Adapun, keputusan raja tentang pemerintahan baru dan penunjukan perdana menteri akan bersifat final, sesuai dengan konstitusi.

Hal itu disampaikan oleh Istana Kerajaan Malaysia dalam pernyataan resminya, Minggu (20/11/2022).

Anwar Ibrahim yang memimpin koalisi Pakatan Harapan mengklaim bahwa dia berhasil mengamankan dukungan dari 112 anggota parlemen untuk mencapai suara mayoritas dan meraih jabatan perdana menteri.

Anwar mendesak para pendukungnya untuk bersabar dengan mengatakan dia memiliki jumlah suara yang cukup untuk membentuk pemerintahan.

Dia menolak untuk mengungkapkan pihak mana yang bergabung karena kelompok-kelompok ini akan membuat pernyataan mereka sendiri.

“Saya senang karena kami hampir menyelesaikan ini. Dengan jumlah dukungan ini, saya yakin saya akan diberi kesempatan untuk memimpin negara,” kata Anwar seperti dikutip Bisnis.com dari Bloomberg, Senin (21/11/2022).

Sementara itu, Muhyiddin mengatakan dua partai kecil yang berbasis di wilayah Kalimantan, Sarawak dan Sabah, mengatakan mereka siap mendukungnya sebagai perdana menteri.

Sebuah koalisi kecil dari negara bagian Sarawak di Kalimantan mengatakan akan bergabung dengan pemerintah koalisi Muhyiddin, yang terdiri atas Perikatan Nasional dan Barisan Nasional (BN).

Namun, BN membantah tengah berdiskusi untuk membentuk koalisi tersebut.

Monarki Malaysia telah memainkan peran besar dalam menentukan perdana menteri sejak pengunduran diri mendadak Mahathir Mohamad pada 2020.

Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk dua perdana menteri berturut-turut berdasarkan deklarasi disumpah dari anggota parlemen.

Namun, kepemimpinan keduanya berlangsung kurang dari setahun karena merebaknya konflik politik.

“Yang Mulia berpesan kepada masyarakat dan pimpinan partai untuk mematuhi dan menghormati proses demokrasi dan menerima hasil pemilihan umum ke-15 dengan tenang,” ujar Pengawas keuangan rumah tangga kerajaan,Ahmad Fadil Shamsuddin.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Pemilu Malaysia: Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin Berebut Kursi Perdana Menteri

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya