SOLOPOS.COM - Siswa SDN 1 Wonogiri menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama di sekolah mereka, Jumat (31/12/2021). (Istimewa/SDN 1 Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memantau belum ditemukan kasus anak usia 6-11 tahun mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) setelah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

Pemkab Wonogiri menargetkan 83.364 anak kelompok usia 6-11 tahun mendapatkan vaksin Covid-19. Pemkab menargetkan vaksinasi dosis pertama Covid-19 rampung pekan pertama Januari 2022. Target itu berlaku untuk anak usia 6-11 tahun yang tidak menjalani imunisasi difteri tetanus (DT).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diberitakan sebelumnya, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun dimulai sejak sepekan lalu, Jumat (24/12/2021). Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyampaikan belum ditemukan kasus anak mengalami gangguan kesehatan setelah vaksinasi Covid-19 atau KIPI.

Baca Juga : Panglima TNI Sowan Sri Sultan HB X, Ini yang Dibicarakan

Bupati, saat ditemui wartawan, Kamis (30/12/2021) malam menyampaikan separuh sasaran menjalani imuniasi DT. Imunisasi DT diberikan kepada siswa untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis) melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2021 oleh pemerintah pusat.

Anak-anak yang mendapatkan imunisasi DT dapat mengikuti vaksinasi Covid-19 setelah sebulan pascaimunisasi. Oleh karena itu, sasaran prioritas vaksinasi Covid-19 saat ini anak yang tidak menjalani imunisasi DT.

“Kalkulasi kami vaksinasi dosis pertama Covid-19 rampung pekan pertama Januari. Vaksinator selalu siap dan stok vaksin Covid-19 Sinovac juga aman,” kata Bupati.

Baca Juga : Waduh! 19.541 Kecelakaan Terjadi di Jateng pada 2021, Ini yang Menonjol

Lelaki yang akrab disapa Jekek itu juga mengklaim tidak ada orang tua siswa menolak anaknya mendapat vaksinasi Covid-19. Sebaliknya, orang tua justru aktif mendorong anak agar bersedia mendapat vaksinasi Covid-19. Hal tersebut menunjukkan warga sudah memahami menfaat vaksinasi Covid-19.

Bupati menyebut psikologi orang tua di Kabupaten Wonogiri tidak terpengaruh peristiwa seorang anak SD di Kabupaten Jombang, Jawa Timur meninggal dunia setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Kejadian tersebut belum dapat dipastikan apakah akibat dari vaksinasi Covid-19 atau bukan.

Terlebih, tingkat kejadian anak mengalami gangguan kesehatan pascavaksinasi Covid-19 sangat kecil. “Menurut saya kejadian seperti itu kecil kemungkinan akibat vaksinasi Covid-19. Sebelum vaksinasi Covid-19 dilakukan ada serangkaian proses skrining terlebih dahulu. Petugas mengidentifikasi sasaran apakah memenuhi syarat untuk divaksinasi atau tidak. Ketika lolos skrining berarti orang bersangkutan bisa divaksinasi,” ujar Bupati.

Baca Juga : Bea Cukai Jateng DIY Gagalkan Penyelundupan Sabu-Sabu dari Malaysia

Terpisah, Kepala SDN 1 Wonogiri, Mahmud Yunus, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (31/12/2021), mengatakan seluruh siswa sebanyak 497 sudah divaksinasi dosis pertama.

Vaksinasi dilakukan dua tahap. Tahap I dilaksanakan terhadap siswa kelas III-VI sebanyak 265 anak pada Jumat pekan lalu. “Selebihnya, yakni siswa kelas I dan II divaksinasi hari ini [Jumat]. Mereka divaksin belakangan karena sebelumnya menjalani imunisasi DT. Alhamdulillah tidak ada orang tua yang menolak anak divaksinasi,” ujar Mahmud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya