SOLOPOS.COM - Ilustrasi Banjir (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO--Dua lokasi pengungsian di wilayah Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo disiapkan saat air Sungai Bengawan Solo meluap selama musim penghujan. Kedua lokasi pengungsian tersebut yakni Masjid An-Nikmah dan SDN Kadokan 02.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (13/12/2020), sebagian wilayah Desa Kadokan merupakan daerah langganan banjir saat musim penghujan. Ada tiga dusun yang kerap dilanda banjir yakni Dusun Nusupan, Plalan dan Buntarejo. Saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi selama berjam-jam mengakibatkan ketinggian air sungai bertambah secara signifikan. Hanya dalam hitungan menit, air sungai meluap dan merendam rumah penduduk dan jalan perkampungan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Habib Rizieq Jadi Tersangka Kasus Kerumunan Massa, Ini Tanggapan MUI

Biasanya, warga yang berdomisili di Dusun Nusupan mengungsi ke Masjid An-Nikmah. Sementara warga Dusun Plalan dan Buntarejo mengungsi ke SDN Kadokan 02. "Dua lokasi itu disiapkan menjadi tempat pengungsian warga yang terdampak banjir Sungai Bengawan Solo. Rumah warga hanya beberapa meter dari bibir sungai sehingga menjadi daerah langganan banjir saat musim penghujan," kata Kepala Desa Kadokan, Suyono, saat berbincang dengan Solopos.com di Sukoharjo, Minggu.

Selama ini, curah hujan yang turun masih normal. Ketinggian air hujan bertambah namun tak terlalu signifikan. Apabila luapan air sungai melewati bibir sungai dan mulai merendam pekarangan rumah, warga setempat langsung bergegas mengevakuasi diri ke lokasi pengungsian.

Bantuan Logistik

Sejumlah warga setempat diberdayakan sebagai sukarelawan bencana alam. Mereka rutin memantau kondisi ketinggian air sungai saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi. "Prioritas utama mengevakuasi lanjut usia (lansia) dan anak-anak saat luapan air sungai mulai merendam rumah penduduk. Jangan sampai ada yang terjebak banjir di dalam rumah," ujar dia.

Suyono menyebut langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo dan Pemerintah Kecamatan Grogol saat luapan air sungai meluap. Bantuan logistik makanan bakal segera dikirim ke lokasi pengungsian banjir.

Liburan di Rumah dengan Wisata Virtual, Kenapa Tidak?

Di sisi lain, Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan telah membentuk desa tangguh bencana di enam desa rawan banjir. Lokasi keenam desa itu berdekatan dengam Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin yang kerap meluap saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi. Salah satu desa rawan banjir yaitu Desa Kadokan, Kecamatan Grogol.

Saat ini, ketinggian air Sungai Bengawan Solo masih normal kendati wilayah Soloraya diguyur hujan lebat selama beberapa hari terakhir. "Pantauan terakhir, ketinggian air Sungai Bengawan Solo di pos pemantau Jurugz Solo masih normal. Namun, masyarakat yang tinggal di dekat sungai tetap harus meningkatkan kewaspadaan saat turun hujan lebat selama berjam-jam," kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya