SOLOPOS.COM - Banjir di daerah Kampung Sewu, Solo, Jumat (4/1/2013). (Indah SW/JIBI/SOLOPOS)

Banjir di daerah Kampung Sewu, Solo, Jumat (4/1/2013). (Indah SW/JIBI/SOLOPOS)

SOLO-Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota berencana membongkar sejumlah titik drainase yang menyumbat aliran air hujan. Pembongkaran drainase tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir di Kota Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Ya, sejumlah drainase yang menyumbat sudah kami identifikasi. Mungkin dalam pekan ini dilaksanakan pembongkaran,” ujar Kepala DPU Kota Solo, Agus Joko Witiarso, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (5/1/2013).

Agus memerkirakan luapan air hujan di sejumlah ruas jalan disebabkan drainase yang berada di tepi jalan tertutup bangunan di atasnya. Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada pemilik rumah dan pertokoan agar turut membongkar drainase yang tertutup tersebut.

“Seperti contoh, di Perempatan Baturono, drainase di sekitarnya tertutup bangunan tambahan. Karena kekhawatiran warga biar tidak banjir solusinya meninggikan teras rumah dan pertokoan. Dampaknya aliran air hujan tidak bisa masuk ke drainase dan akhirnya terjadi banjir,” jelas Agus.

Agus mengatakan selain pembongkaran drainse, selama ini penanganan yang dilakukan oleh DPU untuk mengantisipasi banjir dengan merenovasi dan membuat drainase tambahan di beberapa perkampungan. Namun renovasi secara keseluruhan, kata Agus, terkendala anggaran dana.

“Kalau dibenahi semuanya, terbentur minimnya anggaran. Oleh karena itu, Nanti kita meminta bantuan pemerintah pusat. “Persoalan banjir memang tidak bisa menyalahkan sepenuhnya pada DPU. Peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan juga sangat penting. Yang dibutuhkan sekarang adalah kesadaran bersama untuk menanggulangi banjir,” jelas Agus.

Sementara itu, Kepala Bidang DPU Solo, Budi Santoso, mengatakan banjir yang berada di Perempatan Baturono disebabkan kondisi air di Kali Jenes meluap.

“Sehingga air hujan tidak masuk ke dalam sungai. Ya nunggu beberapa waktu dulu baru air bisa mengalir ke Kali Jenes,” jelas Budi.

Budi menyakini genangan air di sejumlah ruas jalan di wilayah Pasar Kliwon hanya terjadi beberapa saat. Setelah hujan reda, genangan air bisa surut dalam waktu singkat. “Air itu pada dasarnya mencari celah lubang drainase. Kalau drainase masih penuh air, akhirnya air meluap ke jalan,” papar Budi.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Solo, Jumat (4/1) siang, menyebabkan sejumlah ruas dan perkampungan di wilayah Pasar Kliwon dan Jebres terjadi banjir. Kondisi tersebut membuat arus lalu lintas di Pasar Kliwon tersendat. Namun pihak Tagana Solo menegaskan belum ada tanda-tanda siaga saat hujan deras Jumat siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya